Jumat, 04 Januari 2013

ANTARA ADA DAN TIADA PART : MATI SURI



Halo ketemu lagi dengan saya Jepry (Nesto). Saya akan bercerita tentang kejadian yang menimpa saya yaitu tentang mati suri yang saya alami sewaktu berumur 2 tahun (Berdasarkan cerita dari keluarga dan saudara saya). Sebenarnya ceritanya gak serem, cuma kemaren di postingan antara ada dan tiada 1 ada yang nanyain tentang MATI SURI saya, jadi saya akan bahas dulu tentang mati suri dan ceritanya pun sebenarnya sudah hampir hilang dari ingatan saya, soalnya yang tahu lebih banyak mengenai mati suri saya adalah kedua orang tua saya.

Ok langsung aja ke cerita...

Waktu masih kecil saya sering sakit2an (gak tau sakit apa, soalnya kalau saya tanya ke orang tua saya kadang mereka bilang paru-paru basah, kadang di bilang juga tipus, tapi mungkin juga keduanya). Ketika itu orang tua saya sibuk bolak-balik ke rumah sakit untuk jagain saya, begitupun saudara2 saya.

Kebetulan kakek saya adalah orang pintar yang sering ngobatin orang (sudah almarhum). Dari berdoa dan ikhtiar kesana kemari, akhirnya kakek saya pergi ke suatu daerah (ntah dimana tempat itu, cuma yang jelas waktu dulu belum ada hp atau telephone tapi kakek saya tau bahwa terjadi sesuatu dengan saya).

Seminggu lebih saya dirawat di rumah sakit dan tak kunjung sembuh malah makin parah, dan akhirnya dokter pun memvonis saya meninggal dunia karena pas waktu dokter itu memeriksa terakhir kalinya jantung saya sudah tidak berdenyut lagi. Truz si dokter itu bilang ke keluarga saya bahwa saya sudah meninggal dunia dan pecahlah tangis di ruangan itu (maklum dulu saya anak satu2nya). Setelah reda tangisan, mulailah para perawat memandikan saya truz di saya kapanin.

Alhamdulilahnya­ Allah masih sayang sama saya dan keluarga saya. Tiba-tiba kakek saya datang sebelum saya dibawa pulang ke rumah, dan dia bilang "Stop, jangan dulu dibawa pulang, siapa tahu rejekinya cucu saya ini". Dan setelah itu kakek saya buka kain kafan saya teruz kakek saya baca-baca (mungkin doa dan sebagainya).

Sungguh suatu anugrah keajaiban, tiba-tiba saya terbatuk dan terbangun. Mata saya terbuka, dan pecahlah tangisan lagi (tapi kali ini tangis bahagia yang dirasakan). Seluruh orang di ruangan itu menangis karena terharu, begitupun suster yang ada di situ terharu dan terheran-heran.­ Setelah itu saya dirawat satu hari lagi di rumah sakit dan besoknya atas ijin Allah saya sembuh total seperti biasa.

Usut punya usut kenapa saya bisa mati suri... ternyata katanya ruh saya ada yang bawa ke suatu tempat yang jauh, makanya kakek saya pergi ke tempat ruh saya di bawa. Alhamdulillah, atas ijin Allah melalui perantara kakek saya, saya masih hidup sampai sekarang.

Yang saya ingat sewaktu saya koma, saya dibawa jalan-jalan oleh seseorang (gak tau siapa) dengan berjalan kaki tanpa baju sehelai pun, tapi anehnya orang itu gak jahat. Sampai akhirnya ada seorang kakek2 pake jaket pake topi koboi jemput saya dan dia bilang ayo kita pulang. Saya pun ikut pulang (tapi dengan melewati jalan yang agak berbeda) berjalan menyusuri tebing sungai yang airnya lumayan luas.

Ketika sampai di suatu tempat dimana saya kenal tempat itu dan saya masih di pinggir sungai, sambil berjalan saya melihat ada anak kecil telanjang diatas rakit tapi dia telungkup tak bergerak sama sekali kaya orang sudah mati. Saya terheran dan setelah saya hitung ada berkali-kali lihat itu seperti hanyut terbawa air. Saya penasaran, saya tanya sama kakek-kakek yang bawa saya. Terus kakek itu bilang "Oo itu biawak rombeng", dan saya pun bilang "Oo gitu ya". Sampai sekarang saya bingung apa itu biawak rombeng dan siapa kakek2 yang telah menolong saya itu.

Saya ucapkan beribu2 terima kasih dan ucap syukur pada Allah karena sudah menurunkan perantara2nya untuk menolong saya melanjutkan hidup saya. Setelah kejadian itu saya menjadi orang yang agak dekat dengan hal2 ghaib tapi saya waktu itu belum mengerti semua itu ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar