Kamis, 27 Desember 2012
Terobosan Anti Banjir, Jokowi Bangun Deep Tunnel
Rencana ini tidak ada dalam cetak biru pemprov, tapi kita tak harus bertumpu pada itu.
Untuk dapat memperluas tampungan air hujan di sepanjang jalan protokol DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rencana jangka panjangnya membangun terowongan air jauh di dalam tanah atau deep tunnel. Rencana pembuatan deep tunnel tersebut akan dibuat di sepanjang Jl. MT Haryono (Cawang, Jakarta Timur) hingga Pluit (Jakarta Utara).
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan langkah tersebut diambil sebagai salah satu cara untuk mengatasi banjir yang sudah menggenangi Jakarta sejak berpuluh-puluh tahun. Menurut Jokowi, rencana pembangunan deep tunnel tersebut merupakan terobosan baru yang diambilnya, di luar dari blue print pembangunan Jakarta yang sudah ada.
“Ini harus diambil karena kita harus kejar-kejaran dengan pembangunan pemukiman dan gedung yang terus dibangun, supaya seimbang. Memang tidak ada dalam blue print tapi kita jangan terus bertumpu pada itu, tidak ada terobosan. Sudah berpuluh tahun kita kebanjiran,” kata Jokowi, saat meninjau gorong-gorong di depan Hotel Mandarin, Jakarta Pusat.
Sebagai langkah awal pembangunan rencana ini, Jokowi mengatakan saat ini sedang melakukan cek lapangan yang mengerahkan seluruh pejabat Pemprov berikut suku dinas dan Walikota terkait. Menurut Jokowi, pembuatan deep tunnel ini adalah sebagai langkah yang terintegrasi dari seluruh program-program masing-masing Dinas dan instansi yang melakukan penggalian gorong-gorong.
“Ini selama ini program sendiri-sendiri. Dinas PU ingin mengerjakan Maret, PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) maunya Juni, nanti ada juga Telkom maunya September, ya gimana? Kalau mau barengan ya buat terowongan kayak tadi, deep tunnel,” ungkap Jokowi.
Seperti diketahui, pada saat melakukan tinjauan ke gorong-gorong di Jl. MH Thamrin, Jokowi menemukan fakta bahwa diameter dari gorong-gorong tersebut hanya sepanjang 60 sentimeter. Menurutnya, dengan diameter demikian, maka itu tidak dapat menampung air dalam curah hujan tinggi atau diatas 100 milimeter per detik.
“Gorong-gorong 60 sentimeter untuk semua utilitas ya tidak mungkin. Dulu hujan tidak seekstrem sekarang, luberan hujan bisa diserap, sekarang jadi beton semua sehingga luncuran air yang masuk ke drainase menjadi kurang resapan. Harus fokus ke masalah utama, supaya setiap hari tidak hanya diomeli warga, harus berani memutuskan,” keluhnya.
“Tiap hari digali, yang gali ganti-ganti. Maka dari itu kita akan putuskan segera, saya penginnya putusin cepat-cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menambahkan pembuatan deep tunnel ini diperkirakan akan memakan anggaran multiyears sebesar Rp 16 triliun. Namun dana tersebut tidak akan diambil dari APBD saja, tetapi juga akan melibatkan pihak swasta sebagai investor, dengan target pembangunan empat hingga lima tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar