(Max Warburg, 1867-1946, bankir misterius
Illuminati yang membantu dan dalang Revolusi Rusia serta Perang Dunia Dua.
)
Jika Anda ditanya mengenai rumusan Genghis Khan
dalam menaklukkan dunia, Anda berharap untuk mendengarkan adanya penjelasan
mengenai "kekuatan besar" atau "teror."
Anda TIDAK mengharapkan akan mendengar
penjelasan mengenai, "Penipuan"
"Penipuan?" Siapakah tiran ini? Walt
Disney?
Namun dalam Protokol Pertama dari " Protocols
of the Elders of Zion," penulis menyebutkan tiga kali, Balasan kami adalah
"Kekuatan dan Penipuan."
"Penipuan" adalah "Magick" atau "sihir"
Illuminati. Sihir adalah merupakan penipuan atau kebohongan yang cukup mudah
dilakukan ketika Anda menguasai media massa dan sarana pendidikan.
Penyihir jahat Aleister Crowley mendefinisikan Magick
sebagai "ilmu dan tindakan yang menyebabkan terjadi perubahan sesuai dengan yang
dikehendaki... menghendaki perubahan dalam diri kita sendiri atau di lingkungan
kita adalah Magick."
Dengan kata lain, Magick atau Sihir adalah
membentuk kembali dunia menurut kepentingan mereka. Illuminati adalah jagoannya
dalam menggunakan alasan palsu dalam melakukan hal ini. Realitas keseharian kita
sebagian besarnya merupakan mantra tenung mereka.
Pada akhirnya Saya menyadari akan hal ini
ketika membaca "The Truth About the Slump" (1931) yang ditulis oleh A.N. Field.
Revolusi Bolshevik yang digambarkannya sebagai sebuah pemberontakan egaliter.
Namun faktanya adalah bahwa para bankir Illuminati Yahudi yang membiayainya
dengan tujuan untuk menyita industri Rusia. (pp.62-72).
Dokumen-dokumen Dinas Rahasia Jerman
memerintahkan kaum Bolshevik untuk "menghancurkan kaum kapitalis Rusia sejauh
yang bisa dilakukan, namun bukan berarti mengizinkan untuk menghancurkan
perusahaan Rusia."
Bank Kekaisaran Jerman mengirimkan lebih dari
60 juta Rubel kepada Bolshevik. Antara bankir dan kaum Bolshevik dimuat
kesepakatan dalam dokumen 10 dan 11 yang "memberikan sinopsis lengkap termasuk
jangka waktu di mana bank-bank Jerman setelah perang akan mengendalikan industri
Rusia." (hal. 69).
Tentu saja Kepala Dinas Rahasia Jerman, Max
Warburg, saudara dari Ketua Federal Reserve Bank Amerika Serikat [Bank Sentral
Amerika Serikat] Paul Warburg, berada di balik ini. Di sini kita membicarakan
mengenai para bankir internasional dan para sekutu mereka.
Max dan Paul Warburg
Dis-Ilusi
Saya diajari bahwa Komunisme adalah
"kepemilikan publik" untuk mengalahkan tirani kapitalis, bukan bagaimana
kapitalis tertentu mencuri kekayaan kapitalis yang lain sambil berpura-pura
menjadi pembela kelas pekerja.
Para bankir internasional menggunakan uang
Departemen Keuangan Amerika Serikat untuk membiayai, baik Revolusi Bolshevik
maupun Uni Sovyet. (Pidato Kolektif Louis T. McFadden anggota Kongres, Ketua,
Komite Perbankan DPR, p 397. )
Baron Rothschild Ketiga adalah seorang agen
Sovyet dan setengah dari perusahaan Inggris merupakan aset Sovyet.
Apa kemenangan dari "penipuan" Komunisme!.
Pikirkanlah dari jutaan idealis yang mengabdikan hidup mereka untuk sandiwara
ini?. Pikirkanlah dari jutaan orang yang tewas dalam Perang Dunia Kedua ketika
bankir yang sama membiayai Hitler untuk menjaga Stalin tetap dalam Komunisme?.
Pikirkanlah biaya triliunan dolar yang dihabiskan dalam Perang Dingin?
"Penipuan!". Pikirkanlah betapa sedikitnya kita di Barat mendengar kekejaman
Stalin atau Mao dibandingkan dengan Hitler. (Lihat tulisan saya "The Other Side
of Holocaust Denial")
Jika Komunisme adalah sebuah tipu muslihat,
kita dapat mengasumsikan bahwa setiap peristiwa sejarah yang besar dan
perjalanan budaya dalam Sejarah Barat modern, termasuk agama " humanisme sekuler
dan modernisme ", juga merupakan produk dari "Penipuan."
Jika mereka bisa melakukan penipuan melalui Komunis, maka serangan 9-11 dan "Perang Melawan Teror" adalah sesuatu hal yang sangat kecil.
Jika mereka bisa melakukan penipuan melalui Komunis, maka serangan 9-11 dan "Perang Melawan Teror" adalah sesuatu hal yang sangat kecil.
Zionisme
Beberapa orang berpikir bahwa para bankir bank
sentral melembagakan kediktatoran mereka di dunia atas nama orang-orang Yahudi.
Hal ini dapat dimengerti karena para bankir yang sama (Rothschild, Schiff,
Warburg dll) mereka adalah pemimpin resmi dari komunitas Yahudi.
Mereka membiayai sebagian besar organisasi
Yahudi dan gerakan-gerakan politiknya di mana orang Yahudi menonjol di dalamnya.
Sebaliknya, mereka menyangkal mendanai dan mempublisitaskan kelompok-kelompok
Yahudi yang bersaing.
Louis B. Marshall, (1856-1929) Penasehat untuk
bankir Kuhn Loeb mengatakan dalam sebuah surat tertanggal 26 September 1918,
bahwa "Zionisme hanyalah sebuah insiden yang rencana jangkauannya sangat jauh:
Zionisme merupakan sebuah pancang nyaman untuk menggantungkan kekuatan
senjata."
Bisa Anda bayangkan bagaimana orang-orang
Yahudi yang mendedikasikan hidup mereka untuk sebuah "tanah air nasional"
bereaksi terhadap berita ini? Atau atas informasi lain mengenai Mahkamah Agung
Israel yang baru diisi dengan simbolisme Masonik yang dikonstruksi untuk
mengabdi kepada Tata Dunia Baru? [New World Order].
Mengingat bahwa "kekuatan" adalah bagian lain
dari sebuah rumus, surat Marshall diaakhiri dengan ancaman kepada non-Yahudi
Zionis:. "Semua protes yang mereka buat akan sia-sia. Mereka akan tunduk secara
individu kepada kebencian dan hal itu merupakan sebuah contoh konkret dari sifat
yang paling mengesankan. Bahkan jika Saya diberi kesempatan untuk memerangi
Zionisme, saya akan menghindar dari kemungkinan-kemungkinan yang mungkin
timbul."
Surat ini ditujukan kepada Max Senior, seorang
pengusaha dan dermawan, yang meminta Marshall untuk mengatakan dengan tegas
dalam menentang Zionisme (Marshall bersikap sebagai anti-Zionis.)
Ancaman merupakan indikasi dari taktik gangster
Zionis yang digunakan terhadap komunitas Yahudi. Senior bereaksi cepat. Dia
menjawab surat Marshall tanggal 30 September 1918.
"Saya menolak setiap koneksi kepada alasan
nasional, agama, ras atau budaya, dengan 'tanah air nasional untuk orang-orang
Yahudi di Palestina." Kita telah melihat bagaimana pematahan semangat terhadap
sebuah kesetiaan yang dibagi kepada Jerman di negara ini. Saya tidak
berpura-pura untuk mengetahui sejarah dalam politik dan seluk-beluk kebijakan
sesuai petunjuk Anda.... Saya tidak akan mengisyaratkannya dengan diam oleh
karena salah satu ancaman yang Anda sebutkan... saya menganggap bahaya yang
nyata bagi orang Yahudi untuk berbohong dalam persetujuan yang secara diam-diam
untuk klaim Zionis. " (L. Fry, Waters Flowing Eastward, hal..55 )
Kesimpulan
Komunisme dan Zionisme benar-benar merupakan
sebuah "insiden dalam mencapai rencana jangka panjang" dalam rangka menciptakan
sebuah "Pemerintahan Dunia" kediktatoran yang didedikasikan untuk menjalankan
sistem Lucifer dilakukan oleh para bankir bank sentral.
"Senjata ampuhnya" adalah kekuatan Yahudi yang
terorganisir dalam membantu meruntuhkan dasar Peradaban Barat Kristen dan
mengantarkannya ke dalam "Zaman Baru."
Komunisme adalah setan. Lambangnya bintang
berujung lima, adalah setan. Manifesto Komunis adalah kediktatoran, menyerukan
penghancuran keluarga, budaya, ilmu pengetahuan dan agama (ateisme), penyitaan
properti dan warisan serta mengontrol komunikasi. Juga mewajibkan bank sentral
dan pajak penghasilan terpisah secara tersendiri. Namun ditoleransi dan bahkan
dipuji.
Berkat "Magick," atau "Sihir" banyak orang
telah tertipu dan ikut memajukan agenda setan Illuminati. Antara lain dalam
bentuk Perang Dingin, 9-11, Perang Terhadap Teror, the Credit Crunch dan saat
ini berupa Krisis Utang Negara – semuanya adalah "Magick" atau "Sihir"– dengan
alasan-alasan palsu dalam rangka mencapai tujuan kejahatan setan
mereka.
Dalam rangka membangun tatanan dunia "Baru",
mereka perlu menghancurkan tatanan yang lama. Dimana "Magick" atau "Sihir"
mengacu kepada alasan-alasan bermuka-dua yang mereka gunakan.
Tambahan penerjemah: Menarik
untuk direnungkan bersama penjelasan Harun Yahya mengenai kata "Sihir" di bawah
ini:
Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang
mereka yang berpikir secara sadar, kemudian merenung dan pada akhirnya sampai
kepada kebenaran yang menjadikan mereka takut kepada Allah. Sebaliknya, Allah
juga menyatakan bahwa orang-orang yang mengikuti para pendahulu mereka secara
taklid buta tanpa berpikir, ataupun hanya sekedar mengikuti kebiasaan yang ada,
berada dalam kekeliruan. Ketika ditanya, para pengekor yang tidak mau berpikir
tersebut akan menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menjalankan agama
dan beriman kepada Allah. Tetapi karena tidak berpikir, mereka sekedar melakukan
ibadah dan aktifitas hidup tanpa disertai rasa takut kepada Allah. Mentalitas
golongan ini sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an Surah al-Mukminun ayat
84-90 yang artinya:
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?", Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?", Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?", Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?,", Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-Nya, jika kamu mengetahui?", Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?", "Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta." (QS. Al-Mukminuun, 23: 84-90)
Dalam ayat di atas, Allah bertanya kepada
manusia, "...maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?. Kata disihir atau
tersihir di sini mempunyai makna kelumpuhan mental atau akal yang menguasai
manusia secara menyeluruh. Akal yang tidak digunakan untuk berpikir berarti
bahwa akal tersebut telah lumpuh, penglihatan menjadi kabur, berperilaku
sebagaimana seseorang yang tidak melihat kenyataan di depan matanya, sarana yang
dimiliki untuk membedakan yang benar dari yang salah menjadi lemah. Ia tidak
mampu memahami sebuah kebenaran yang sederhana sekalipun. Ia tidak dapat
membangkitkan kesadarannya untuk memahami peristiwa-peristiwa luar biasa yang
terjadi di sekitarnya. Ia tidak mampu melihat bagian-bagian rumit dari
peristiwa-peristiwa yang ada. Apa yang menyebabkan masyarakat secara keseluruhan
tenggelam dalam kehidupan yang melalaikan selama ribuan tahun serta menjauhkan
diri dari berpikir sehingga seolah-olah telah menjadi sebuah tradisi adalah
kelumpuhan akal ini. dst... [diambil dari: Bagaimana Seorang Muslim Berpikir
oleh Harun Yahya]
Posting Komentar