Masih banyak masyarakat
indonesia yang sangat ingni menjadi PNS atau Pegawai Negeri Sipil.
Sangat tak jarang sekali beragam carapun ditempuh untuk masuk menjadi
PNS, dan tak jarang juga karena keinginan yang kuat menjadi PNS tersebut
banyak masyarakat yang tertipu oleh beberapa oknum yang menjanjikan
lolos menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Seperti yang terjadi di Denpasar, Bali, 137 warga tertipu oleh seorang
kepala sekolah yang menjanjikan pengangkatan PNS tanpa tes dengan dalih
menggantikan posisi PNS yang akan pensiun.
Entah apa yang ada di benak para korban sehingga mereka rela
menggelontorkan uang mulai dari Rp 60 juta hingga Rp 75 juta demi meraih
mimpinya menjadi PNS. Hasilnya, bukan SK PNS yang mereka terima,
melainkan janji-janji kosong pelaku penipuan.
Dari 137 korban, 3 orang di antara mereka akhirnya tak tahan lagi
menunggu janji yang tak kunjung terealisasi. Ketiga korban ini, Desak
Made Merah Harta Dewi, I Dewa Gede Dharma Putra, dan Putu Yenik Hartini,
melaporkan tersangka I Ketut Arnawa, Kepala SD Negeri IV Penatih
Denpasar, ke Polsek Denpasar Timur pada Februari lalu karena telah
menipu mereka.
Setelah memeriksa saksi dan melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap tersangka I Ketut Arnawa pada 6 Mei lalu.
Kepala Polsek Denpasar Timur Ajun Komisaris I Gusti Nyoman Wintara
mengingatkan masyarakat supaya tidak mudah tergiur terhadap modus-modus
pengangkatan PNS dengan cara menyetor sejumlah uang.
"Ini untuk mengingatkan rekan-rekan kita, jangan mudah tertipu dengan modus-modus seperti ini," kata Wintara saat konferensi pers di Markas Polsek Denpasar Timur, Selasa (17/5/2011).
Seperti diberitakan, seorang kepala sekolah dibekuk aparat Polsek
Denpasar Timur karena diduga menipu 137 warga bermodus pengangkatan PNS
tanpa tes dengan membayar sejumlah uang mulai Rp 60 juta sampai Rp 75
juta. Tersangka I Ketut Arnawa bekerja sama dengan seorang pengusaha
asal Jakarta, Bambang Subekti, yang kini masih buron. Mereka berhasil
meraup keuntungan mencapai Rp 4,669 miliar
Posting Komentar