1. Joseph Carey Merrick
Lahir tahun 1862, Joseph Merrick memiliki kelainan fisik yaitu daun telinganya tumbuh sangat besar ketika dia berumur lima tahun. Keberadaan joseph muda (12) oleh istri baru ayahnya. Ia paksa mencari nafkah dengan berjualan barang-barang di jalanan sehingga sering mendapat penghinaan dari anak-anak lingkungan sekitarnya.
Joseph In FreakShowMenghabiskan sebagian besar hidupnya di tempat penampungan setelah meninggalkan rumah, joseph kemudian mendapat tawaran untuk ikut dalam pertunjukan orang-orang aneh. Ia di kenal dengan "The Elephent Man" disana ia mendapat banyak uang dan diperlakukan dengan baik. Tak lama kemudian ia terpaksa berpergian setelah petunjukannya di larang oleh pemerintah inggris raya. Dalam perjalanannya ia di aniaya dan semua uang di bawa lari.
Topi joseph Tidak sengaja membuat keributan di stasiun kereta "Liverpool Street" London, membuat dirinya berurusan dengan pihak kepolisian setempat. Karena penyakitnya yang semakin parah dan terhambat oleh cacatnya, ia berbicara dalam bahasa yang tidak di pahami. Untung ia masih menyimpan kartu nama yang pernah di berikan oleh Dokter Trivas sewaktu dia melakukan pertunjukannya dulu. Ia kemudian di tempatkan di rumah sakit dokter trivas bekerja dan mendapat sebuah kamar disana. Banyak dokter yang ingin meneliti akan penyakitnya yang tergolong aneh.
Mendapat perhatian khusus di kalangan elit (kerajaan) dari inggris sampai denmark membuat hidupnya makmur, bahkan ia menjadi kesayangan Ratu Victoria. Sebuah keinginan terbesarnya adalah mengunjungi rumah sakit untuk orang buta agar dapat menemukan seorang wanita yang tidak akan menolak karena penampilannya. Umur 27 tahun, Joseph tutup usia karena diskolasi tulang lehernya yang disebabkan semakin membesarnya tumor di wajah yang bebannya tidak sanggup lagi di topang oleh tulang leher.
2. Rudy Santos, 'manusia gurita'
Rudy Santos, pria 69 tahun dari Filipina, menderita kondisi yang sangat jarang dan dikenal sebagai Craniopagus parasiticus atau kembar parasit. Rudy merupakan orang paling tua yang mengalami kondisi tersebut.
Di panggul dan perutnya tumbuh sepasang lengan dan kaki tambahan, yang berkembang saat saudara kembarnya 'diserap' ke tubuhnya selama kehamilan. Di tubuhnya juga tumbuh sepasang puting, kepala yang tak berkembang sempurna, telinga serta rambut. Karena kondisinya yang aneh, ia pun mendapat julukan 'octoman' atau manusia gurita.
3. Manar Maged, gadis dengan dua kepala
Pada umur 10 bulan, Manar dibawa ke rumah sakit karena sakit parah. Dokter mengatakan, bila kepala kembarannya tidak dipisahkan maka mereka berdua bisa meninggal. Sayangnya setelah saudara kembar ini dipisahkan, kepala kembaran Manar meninggal dunia karena tidak mendapat pasokan darah dari kembarannya. Dan kurang dari setahun kemudian, Manar pun meninggal karena infeksi otak yang disebabkan oleh komplikasi operasi.
4. Minh Anh, 'manusia ikan'
Kondisi ini menyebabkannya merasa panas dan kulitnya menjadi sangat tidak nyaman tanpa mandi biasa. Karena kondisinya, anak-anak di panti asuhan memanggilnya dengan julukan 'manusia ikan'.
5. Petero Byakatonda
Di negara maju, orang dengan kondisi ini biasanya diperlakukan dengan sangat segera setelah lahir. Namun Petero tidak menerima pengobatan apapun karena dia tinggal ratusan mil jauhnya dari rumah sakit.
6. Jos Mestre
Dia menghabiskan 40 tahun hidupnya tanpa pengobatan karena kurangnya informasi medis, beberapa misdiagnosis, kurangnya keuangan, dan keengganan untuk menjalani perawatan karena keyakinan agama.
8. Didier Montalvo
Didier Montalvo, seorang anak manusia yang juga ingin mendapatkan kebahagiaan. Bocah asal Kolombia ini terasingkan oleh orang terdekat dan tetangganya, karena dianggap mendapatkan kutukan. Sekarang ini, bocah malang itu sudah dapat hidup bahagia sama seperti anak-anak normal lainnya berkat keberhasilan operasi pengangkatan 'cangkang' di tubuhnya yang menyerupai cangkang kura-kura. Yang tak hayal sebenarnya adalah tanda lahirnya yang tumbuh tak normal.
Kondisi langka ini disebut dengan Congenital Melanocystic Nevus (CMN). Tahi lalat yang merupakan tanda lahirnya yang berkembang secara sangat cepat yang kemudian membesar sampai hampir 3/4 lingkar tubuh si bocah malang tersebut. Kondisi ini membuat orang-orang terdekat dan tetangga-tetangganya merasa takut bila harus berdekatan dengannya. Karena tanda lahir yang membesar yang menempel di belakang tubuhnya itu dianggap sebagai kutukan yang diakibatkan karena kehamilan sang ibu yang terjadi selama malam gerhana. Mereka semua takut jika akan tertular kutukan yang sama, sampai Didier pun tak bersekolah.
Seperti dikutip dari Dailymail, Didier berkata, "Aku ingin tumbuh normal, tapi tahi lalat ini tak membiarkanku " Operasi pengangkatan 'cangkang' tersebut berhasil dilakukan oleh ahli bedah terkenal dari Inggris, ialah Neil Bulstrode. Ia terbang ke Kolombia untuk membantu tim medis yang akan mengangkat tanda lahirnya itu. Sebab, dikhawatirkan, tahi lalat itu akan berkembang menjadi tumor ganas yang berbahaya. Menurut Neil, kasus Didier ini adalah kasus terburuk yang pernah dilihatnya. Ia juga turut senang melihat Didier yang sekarang dapat menikmati masa bermainnya dengan senang. Penyebab terjadinya kasus ini, belum dapat dipastikan. Tetapi, diduga penyakit ini muncul akibat mutasi genetik.
Didier Montalvo, seorang anak manusia yang juga ingin mendapatkan kebahagiaan. Bocah asal Kolombia ini terasingkan oleh orang terdekat dan tetangganya, karena dianggap mendapatkan kutukan. Sekarang ini, bocah malang itu sudah dapat hidup bahagia sama seperti anak-anak normal lainnya berkat keberhasilan operasi pengangkatan 'cangkang' di tubuhnya yang menyerupai cangkang kura-kura. Yang tak hayal sebenarnya adalah tanda lahirnya yang tumbuh tak normal.
Kondisi langka ini disebut dengan Congenital Melanocystic Nevus (CMN). Tahi lalat yang merupakan tanda lahirnya yang berkembang secara sangat cepat yang kemudian membesar sampai hampir 3/4 lingkar tubuh si bocah malang tersebut. Kondisi ini membuat orang-orang terdekat dan tetangga-tetangganya merasa takut bila harus berdekatan dengannya. Karena tanda lahir yang membesar yang menempel di belakang tubuhnya itu dianggap sebagai kutukan yang diakibatkan karena kehamilan sang ibu yang terjadi selama malam gerhana. Mereka semua takut jika akan tertular kutukan yang sama, sampai Didier pun tak bersekolah.
Seperti dikutip dari Dailymail, Didier berkata, "Aku ingin tumbuh normal, tapi tahi lalat ini tak membiarkanku " Operasi pengangkatan 'cangkang' tersebut berhasil dilakukan oleh ahli bedah terkenal dari Inggris, ialah Neil Bulstrode. Ia terbang ke Kolombia untuk membantu tim medis yang akan mengangkat tanda lahirnya itu. Sebab, dikhawatirkan, tahi lalat itu akan berkembang menjadi tumor ganas yang berbahaya. Menurut Neil, kasus Didier ini adalah kasus terburuk yang pernah dilihatnya. Ia juga turut senang melihat Didier yang sekarang dapat menikmati masa bermainnya dengan senang. Penyebab terjadinya kasus ini, belum dapat dipastikan. Tetapi, diduga penyakit ini muncul akibat mutasi genetik.
Posting Komentar