Kisah nyata setelah saya tidak sengaja ngobrol2x seorang teman cewe di
sebuah cafe, ternyata dia seorang psk, berikut ini adalah curhatan dia
agar semua orang mengerti dan memahami seperti apa sih perasaan seorang
PSK menjalani hidup dan pekerjaannya.
1. Tak menikmati hubungan seksual
Sayapun
termasuk yang salah kaprah selama ini, saya kira bahwa PSK menikmati
hubungan intim itu dengan para pelanggan, nyatanya dalam kuesioner
terbuka ia menjawab tak menikmatinya. Malah deg-degan sebab pasangan
selalu berganti dan bervariasi cara komunikasinya. Mereka cemas akan
sesuatu, sesuatu itu yang dimaksud adalah ketersinggungan
pemakai/pengguna/user. Mereka benar-benar tak enjoy dengan pekerjaan
itu, malah kerap keringat dingin sebab kecemasan.
2. Ingin cepat selesai
Layanan
seksual yang dilakoni, mereka pengen berakhir secepat mungkin. Malah
jika memungkinkan tak perlu ada hubungan seks, sebab ia pun malu hati
disebut sebagai pelacur dan tukang jajakan tubuh.
3. Nama samaran berganti-ganti
Nama
PSK dapat berganti sebanyak 3-4 kali dalam semalam. Kemudian dengan
mudah memberikan nomor hp dan nomor HP itu benar adanya hanya saja
jarang diaktifkan. Takut jika terbaca sama keluarga ataupun teman. Yang
paling ditakutkan ketika tiba-tiba bertemu dengan salah seorang
keluarga.
4. Pengen dapat suami baik-baik
Nah ini dia, PSK
ternyata sama cita-citanya sesama perempuan bahwa ia juga pengen dapat
suami baik-baik, ingin menjadi istri yang baik-baik, pengen jadi ibu
yang baik-baik dan berusaha sekuat tenaga agar anak-anaknya tak seperti
dirinya.
5. Bersedia bertobat
PSK setiap saat ingin bertobat
dan kadang jika tiba di halaman rumahnya/kostannya berjanji takkan
kembali ke lokalisasi, namun pikiran kalut kadang membuatnya harus
kembali ke pelacuran. Sebab, ia merasa kehidupannya telah di sana.
Namun, jika sudah sampai di tempat pelacuran. Ia memohon diberi
kesempatan bertobat sekali lagi.. Wedew, tobat sambal kecap…
6. Yang paling sering dia ingat adalah ibunya selanjutnya adiknya dan ayahnya
Wajah
ibu dan suara ibu yang paling sering ia ingat, ia meminta maaf dari
lubuk hatinya yang terdalam dan ia berkata: maafkan anakmu ma. Saya yang
salah. Semoga mama sehat-sehat saja.
7. Ia tak ingin berlama-lama di lokalisasi
PSK
umumnya tak ingin berlama-lama di lokalisasi, mereka berharap akan
keluar suatu saat sebelum menjadi tua sebab ia merasa bersalah
terus-menerus. Ia berharap ada orang yang baik hati untuk menolongnya
keluar dari dunia hitam. Inilah yang membuatnya sering menangis ketika
tiba di rumahnya/kostannya.
Nah loh… so jangan selalu menanggap
PSK itu tidak punya perasaan dan tidak punya keinginan untuk maju.
Banyak hal yang menjadi polemik di hidupnya yang mungkin kita tidak
mengerti dan memahaminya.
At the end janganlah menghakimin seseorang maupun menilai seseorang dari luar. ok, klo menurut kalian?
Posting Komentar