er

Sukses Jadi Gigolo ‘Dibodohi’ Isteri yang Berlatarbelakang Pembantu

 
SEORANG laki-laki muda berbadan kekar dan tampan. Ia punya belasan saudara kandung hanya saja hidup pada tahun 1980-an di sebuah daerah yang masih terpencil di Sulawesi Utara (Provinsinya Manado) tidaklah muda. Iapun memilih untuk mengadu nasib di ibukota negara Indonesia yaitu Jakarta.
Sungkan menulis nama aslinya karena saya mengetahui kisah ini dari kerabatnya dan belajar banyak arti hidup setelah merenungkan satu kisah hidup yang nyata alias benar-benar terjadi ini.
Sebut saja namanya Yohan. Kehidupannya selama berpuluh-puluh tahun tidaklah mudah. Sekarang ia hidup berkecukupan namun ada masalah lain yang muncul dalam hidupnya. Berikut kisah singkatnya berdasarkan cerita seorang kenalannya… Semoga bisa diambil hikmahnya… :)
BERMULA dari berkenalan dengan keluarga-keluarga pejabat di Jakarta. Yohan yang tadinya hidup biasa-biasa pun mau tidak mau harus menyesuaikan diri. Kesempatan untuk bergaul dengan pejabat, artis dan masyarakat dari kalangan atas itu karena pamannya yang sukses dalam jabatannya sebagai aparat di negara ini.
Pamannya hidup berkecukupan dan merupakan orang terpandang pada masa itu yaitu tahun 1980-an. Yohan sebenarnya saat itu hanyalah pemuda yang ingin hidupnya menjadi lebih baik. “Menjadi orang kaya.” Itulah yang ada dibenaknya–sama seperti para parantau lainnya–saat menginjakkan kaki di Jakarta.

Jika banyak orang bilang “Mereka yang beruntung bisa menjadi kaya raya bahkan kaya mendadak di Jakarta. Ini bukan sebuah cerita, ini memang terjadi pada beberapa orang termasuk pada Yohan. Sebagian menyebut Yohan orang yang beruntung tapi sebagian melihatnya telah termakan umpan “iblis” yang hanya menjerumuskan jiwanya agar melangkah pasti melangkah ke neraka.”
Tentu saja, menjadi kaya mendadak sebenarnya adalah sesuatu yang alamiah bagi seorang pekerja keras yang bekerja di perusahaan besar, lalu mendapat promosi jabatan yang bagus. Tapi.. tidak bagi Yohan yang hanyalah seorang laki-laki yang hanya lulus dari Sekolah Dasar (SD) dari daerah terpencil.

Yohan menjadi kaya karena dekat dengan beberapa isteri pejabat dan sejumlah wanita karier. Pastinya ada rasa tidak nyaman tapi akhirnya Yohan sukses menjadi “selingkuhan” seorang perempuan yang merupakan isteri seorang Jenderal yang sibuk di Jakarta. Ia bertabur uang. Seluruh biaya hidup bahkan uang jajannya melimpah karena “digaji” khusus sebagai seorang selingkuhan atau sekarang ini keren disebut “gigolo.” GIGOLO adalah laki-laki yang bisa dibeli untuk dipakai berhubangan seks.
(Bermula dari curhat di sms/telp, teman makan, teman nongkrong dan selalu berakhir di ranjang. Itulah bibit yang secara tidak sadar menjadi pemicu ‘kehancuran hubungan antara sepasangan suami-isteri, atau mereka yang berperpacaran’ di zaman kejam ini).
Bukan rahasia umum ketika suami sibuk dengan pekerjaan/kariernya maka isterinya akan ’selingkuh.’ Perempuan membutuhkan belaian pria setiap saat tapi terkadang pria dengan keegoisannya melupakan hal itu.. Ketika ia sibuk ia akan melupakan tugasnya menafkai isteri secara biologis. Ketika ia “butuh,” maka isterinya akan selalu ada.. Ia lupa perempuan punya perasaan dan kebutuhan yang seharusnya lebih diperhatikan ketika dua insan menjadi satu.
Bagi Yohan pilu para isteri yang tidak diperhatikan suami adalah derita yang harus dilawan. Ia pun berpikir ketika bisa”menghibur” para isteri-isteri kesepian ini maka Ia menjadi seorang pahlawan. Daripada mereka meracun suaminya atau bunuh diri? Hal ini menjadi semacam “teori pembenaran” bagi para Gigolo termasuk bagi Yohan.

Manusia berubah. Demikian para isteri yang selingkuh dalam prosesnya akan berhadapan pada 4 pilihan nantinya yaitu:
1. Bunuh diri atau mati perlahan-lahan (stress) karena kegalauan
2. Meninggalkan suaminya dan hidup sendiri
3. Cerai dari suaminya lalu menikah dengan orang lain mungkin “gigolonya” atau pria lain dan
4. Menyadari artinya “cinta sejati” bisa memunculkan pengertian dan mempertahankan komitmen pernikahan lalu kembali menjadi setia dalam rumah tangga yang bahagia bersama suami dan keluarganya. (Aku menyebutnya kesempatan kedua yang seharusnya dan sempurna menuju surga).

Kembali ke cerita Yohan…
Terlepas dari isteri Jendral karena sejumlah alasan Yohan terus melancarkan aksinya. Tidak perlu mengoda rupanya sudah ada “jaringan” bahwa gigolo bisa pinjam-pakai.
Lepas dari isteri Jendral, Yohan “dipakai” seorang pengusaha wanita. Ia berlimpah uang dan tentu saja Yohan makin ketagihan mendapatkan “uang” untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara “menjual diri.”

Yohan cepat bosan. Diatas langit selalu ada langit, dan Yohan menemukan “mangsa lain.” Masuk dalam jaringan gigolo secara tidak langsung maupun secara langsung AKAN membuat seorang pria yang memang pantas secara fisik untuk disukai, makin terkenal dan makin banyak fans.

Mangsa tinggal dipilih. Ada isteri yang mencari pelarian namun ada juga yang benar-benar ingin mencari pria yang lain. Johan terjebak dalam lingkaran ini, karena kebutuhan hidup dan citranya dikalangan perempuan-perempuan maniak seks.

Yah perempuan maniak seks sebab mereka sudah punya segalanya karena kesibukkannya dalam bekerja tapi kebutuhan seks yang muncul tiba-tiba tak bisa terbendung. Apalagi yang bekerja demi uang bukan demi Tuhan sang Penciptanya.
Kebutuhan seks yang datang kepada para wanita sibuk (biasanya mereka yang singel) atau wanita kesepian (karena suaminya sibuk) muncul sesekali karena pergaulan, karena pembicaraan tentang seks yang muncul tiba-tiba di salon, karena tayangan televisi, karena tidak sengaja mengakses gambar/ video porno di internet, karena membaca artikel tentang gaya-gaya bercumbu atau karena mimpinya.

Lantas?
Inilah mengapa gigolo ada karena kebutuhan perempuan yang datang tiba-tiba itu. Karena kebutuhan akan perhatian, akan pengakuan dan hasrat biologisnya.

Yohan pun akhirnya bergonta-ganti pasangan. Bahkan ada beberapa perempuan yang mengejarnya hanya karena mereka sudah cocok entah secara emosi dari sandiwara Yohan saat memberikan perhatian kepada mereka atau cocok diatas ranjang. Yohan kadang harus bersembunyi dalam kamar, pura-pura tidak ada di rumah dan membuat orang yang tinggal serumah dengannya harus belajar berbohong.

Kepuasan tidak pernah bisa dirumuskan ujung-pangkalnya karena batas kepuasan ditentukan pola pikir manusia itu sendiri. Satu yang pasti kepuasan yang tak terkontrol seringkali menjadi penyebab utama sehingga manusia jatuh dalam didosa…

LUAR BIASA… Yohan akhirnya berpikir untuk berubah. Perubahan itu bukan (belum) menjadi sebuah bentuk pertobatan. Pikiran untuk hidup normal itu muncul pada tahun 1990-an… Tapi selalu gagal. Kebutuhan hidup di Jakarta membuatnya harus “jual diri”bahkan jual agama lagi kepada beberapa wanita. (malah sekarang ada yang jual diri kepada wanita dan pria)


Usia Yohan sudah 40-an saat berpikir untuk memanfaatkan para wanitanya dalam mendapatkan proyek atau mendapatkan uang untuk dijadikan modal usaha. Ia masih tampan tapi tentu saja Ia sadar tenaganya akan menyusut dan tidak sekuat sewaktu usia nya masih dibawah 30 tahun.
Merasa mapan dengan pendapatannya itu.. Yohan pun berpikir untuk membina keluarga harmonis seperti ajaran agamanya bahwa keluarga bahagia adalah kumpulan suami dan isteri yang saling mencintai dan menerima kelebihan kekurangan tanpa pihak ketiga. Ia ingin punya anak dan hidup bahagia selamanya.

Banyak hal yang Ia pertimbangkan dan tentu saja IA TIDAK PERCAYA pada wanita karier. Ia yakin bahwa tipe wanita karier atau wanita cantik itu tidak akan pernah menjadi isteri idaman. Sebab tipe-tipe sepeti itulah yang suka berselingkuh seperti yang sudah dialaminya.

Yohan pun memilih seorang pembantu bersuku Jawa yang adalah pembantu di rumah temannya. Tentu saja pembantu yang selalu bersikap “mongo,” tidak suka make-up dan cukup cerdas dalam mengatur belanja dapur. Pembantu yang wajahnya pas-pasan tapi tidak bodoh alias bisa diajari.

Yohan pun menikahinya dengan keyakinan dan satu mimpi untuk bisa hidup bahagia dimasa tuanya. Beberapa tahun pertama perempuan yang tiba-tiba menjadi isteri seorang kontraktor (Profesi Yohan saat ini) bahagia. Ada permakluman.

Perempuan ini masih muda. Yohan memanjakannya. Yohan menuruti semua maunya termasuk mengajarkannya banyak hal seperti menyetir mobil. Ia punya mobil sendiri..

Usia Yohan mencapai 50 tahun.. Isterinya masih muda 30-an. Tak pernah terlintas dalam benakknya.. Isterinya yang dari seorang pembantu menjadi seorang ibu rumah tangga pun TERNYATA selingkuh.

Terjadi di depan matanya dan diketahuinya setelah perselingkuhan itu terjadi hampir satu tahun..
“Apa yang kau tabur itu yang kau tuai. Keyakinan manusia akan pilihannya bukanlah jaminan. Karena itu, janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri tapi andalkan Tuhan dalam pilihan hidupmu niscaya harapan dan mimpi itu akan ada di bumi maupun di surga.”

Hingga saat ini, Yohan sering bertengkar dengan isterinya. Namun, Ia memilih untuk memaafkan dan berusaha memberi pengertian kepada isterinya yang tadinya hanya seorang pembantu rumah tangga ini. Yohan pun hanya bisa berharap dan berdoa agar mimpinya mendapatkan keluarga yang sempurna masih bisa terwujud.

Pilihan sudah ditetapkan. Jalan hidup sudah ditentukan… Surga itu hanya tinggal iklash tidaknya menjalani semua itu bukan? Bukan karena terpaksa karena hidup yang paling berbahagia dan penuh damai sejahtera ketika segala sesuatu yang dilalui karena “dilakukan dengan iklash dan berlandaskan kasih kepada Tuhan dan sesama.”
 

KISAH NYATA RUDY “GIGOLO YANG MENDAPATKAN RUMAH DAN NENEK”

DALAM kamar sebuah hotel melati di kawasan Surabaya Selatan, dua pemuda sedang asyik bermain catur. Seorang lainnya suntuk mengisi TTS (teka-teki silang). Tak berapa lama, pintu kamar mereka dibuka dari luar. Seorang pria berkumis dan bertubuh kekar datang dan menyapa mereka.
"Lho, para TKI ini ngapain masih di penampungan? Memangnya mau berangkat ke mana?" ujar pria berkumis itu kepada tiga pemuda ganteng yang sedang asyik mengisi waktu di kamar hotel tersebut.
Seperti kor, ketiga pemuda tersebut menjawab serentak, "Mau ke Malaysia, Bos. Tapi, tak dijemput-jemput sama tekong."
Selanjutnya, tawa mereka berderai bersamaan, tak terkecuali pria yang dipanggil bos itu.
Tentu, ketiga pemuda tersebut bukan TKI (tenaga kerja Indonesia) beneran. Mereka adalah para gigolo (pelacur laki-laki) yang sedang menanti pelanggan. Di komunitasnya, mereka menyebut diri sebagai "kucing" yang menunggu mangsa. Sudah sekitar lima tahun ini para "kucing" itu tinggal di kamar hotel tersebut. Lima tahun?
Ya. Itulah pengakuan Rudi (bukan nama sebenarnya, Red), bos para "kucing" tersebut, ketika ditemui Jawa Pos pekan lalu. "Benar, sudah sekitar lima tahun ini saya sewa dua kamar di hotel ini untuk operasional. Sekarang tarifnya Rp 80 ribu per kamar semalam," jelas muncikari sembilan gigolo itu.
Selain untuk tempat berteduh para gigolo -kebetulan seluruhnya berasal dari luar kota-, kamar hotel tersebut sekaligus menjadi tempat "eksekusi". Khususnya bagi pelanggan yang memilih kencan dalam kamar hotel itu. "Kalau tamu tidak mau mem-booking ke luar, ya pakai kamar ini untuk kencan," ungkap bapak tiga anak tersebut.
"Lebih praktis daripada harus mengontrak rumah. Lagi pula, pelanggan lama tahunya ya di sini. Ngapain harus pindah," ujarnya ketika ditanya alasan mengapa tidak mengontrak rumah yang notabene bisa lebih murah dibandingkan sewa kamar hotel.
Saat order sepi, para gigolo banyak mengisi waktu luang dalam kamar sambil bersenda-gurau. Mereka mengibaratkan situasi seperti itu bak TKI yang sedang menunggu diberangkatkan ke luar negeri. Tak heran, mereka langsung tertawa terbahak-bahak ketika bos Rudi menyapa dengan anekdot TKI.
Jumlah pelacur laki-laki di Surabaya tak sebanyak dibandingkan "populasi" mereka di Jakarta. Berdasar investigasi Jawa Pos, di kota ini, ada enam kelompok gigolo. Masing-masing kelompok beranggota 4-12 orang. Selain di hotel, ada yang mengontrak rumah atau "menebas" seluruh kamar kos-kosan untuk pangkalan mereka. Bahkan, ada dua kelompok yang tak mempunyai home base. "Kami hanya menerima panggilan ke luar. Kami tidak menyediakan tempat khusus," tegas Andri (juga nama samaran, Red) yang lebih suka disebut koordinator germo itu.
Selain beroperasi secara berkelompok, banyak "kucing" yang "berkeliaran" di jalan-jalan. Di kalangan komunitas gigolo, mereka biasa disebut "kucing garong". Paling banyak di Bantaran Kalimas, Jalan Pemuda. Di lokasi yang sering disebut sebagai "Pattaya" itu, ada belasan pria penjaja cinta yang mangkal.
Tarif para gigolo jalanan tersebut tak berbeda jauh dari yang mangkal di kamar hotel melati atau kos-kosan. Untuk pria jasa layanan quickie express yang mangkal di Pattaya, tarif short time paling mahal Rp 100 ribu.
"Bedanya, anak buah saya lebih bersih dan kondisi fisiknya terjaga. Karena itu, biasanya para tamu pun tidak enggan memberi tip yang tidak sedikit. Pernah anak buah saya mendapat tip Rp 5 juta," ungkap Rudi.
Sebagai bos, untuk setiap transaksi, dirinya mendapat "royalti" Rp 50 ribu. "Meski anak buah saya mendapat Rp 5 juta, setoran ke saya tetap Rp 50 ribu. Itu rezeki mereka. Mau dimakan sendiri, silakan. Mau dibagi-bagi, ya monggo," kata pria yang telah menekuni dunia prostitusi tersebut sejak enam tahun lalu itu.
Bagaimana tarif kelompok lain? "Ya, kalau tarif, umumnya tidak banyak berbeda. Yang beda pada tip yang diberikan pelanggan. Jarang ada yang memberi pas Rp 150 ribu," ujar Adi (nama samaran), koordinator kelompok gigolo yang mangkal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Surabaya Selatan.
Bagaimana dengan gigolo kelas atas? Rudi menggeleng. "Sepanjang pengetahuan saya, belum ada gigolo bertarif jutaan rupiah yang beroperasi di Surabaya. Kalau di Jakarta, banyak. Pangsa pasar di sini terbatas. Gigolo kelas atas bakal sulit cari makan di sini," jelasnya.
Meski relatif murah, bukan berarti kualitas gigolo kelas Rp 150 ribuan tersebut jelek-jelek. Menurut pengamatan Jawa Pos, para gigolo anak buah Rudi, misalnya, rata-rata berwajah tampan, berbadan atletis, dengan dandanan dandy.
Tanpa bermaksud menyombongkan diri, Rudi mengaku anak buahnya pernah diorder beberapa artis ibu kota yang singgah di Surabaya. Para seleb cowok itu, tampaknya, ingin merasakan "jajanan" khas Surabaya. "Samalah para artis itu dengan orang lain. Kadang mereka pengin jajan juga," tegas Rudi, kemudian menyebutkan nama-nama artis ibu kota yang pernah menggunakan jasa anak buahnya.
Fenomena lain bisnis haram tersebut, para customer yang membutuhkan jasa gigolo kebanyakan adalah kaum gay. "Di antara sepuluh tamu, paling banyak hanya tiga yang wanita," ujar Rudi mengandaikan segmen pasar anak buahnya.
Dia menyatakan, memang ada gigolo yang khusus menerima tamu wanita atau gay saja. "Namun, jumlahnya sedikit. Sebab, pasti tamunya juga sedikit. Umumnya, kami melayani keduanya," ungkapnya.
Rudi menegaskan, sejauh ini dirinya dan anak buahnya tetap mempunyai orientasi heteroseksual. "Normalnya, kami masih sangat tertarik pada wanita. Bahkan, kalau ada wanita cantik yang mau jasa kami, rasanya tidak dibayar pun tidak masalah," ujarnya kemudian tertawa.
Kalau normal, bagaimana bisa menjalankan aktivitas "jeruk makan jeruk"? Untuk yang satu itu, semua kelompok gigolo berterima kasih kepada sebuah merek obat berbentuk pil yang konon kedahsyatannya melebihi obat penambah nafsu yang ada. Pil itu biasa mereka beli di toko-toko obat Tiongkok tanpa resep dokter.
"Cukup menelan setengah butir saja, sejam kemudian sudah on. Tak peduli lawan kami laki-laki sekalipun," tegas Rudi yang mengaku selama mengonsumsi pil itu tak pernah mengalami efek samping apa pun.
Antok, salah seorang anak buah Rudi, mengungkapkan, berprofesi sebagai pemuas nafsu harus kuat mental dan tegaan. "Saya pernah melayani nenek-nenek. Kalau normal, tentu saja saya tidak mau. Tapi, mau bagaimana lagi, ini profesi," kata pemuda 26 tahun yang baru sebulan "berkarir" di Surabaya itu.
Apa motivasi para pemuda ganteng tersebut nyemplung ke dunia hitam itu? Semua kompak menyebut alasan klasik, yakni masalah ekonomi. "Kalau ada pekerjaan lain yang lebih baik, saya tak akan ragu-ragu pindah," tegas Rudi.
Pria 34 tahun tersebut lalu mencontohkan kisahnya. "Saya dulu penyanyi kafe," jelasnya.
Sayang, tempat dugem lebih suka mempekerjakan para penyanyi wanita. "Akhirnya, job saya sebagai penyanyi habis," katanya.
Kondisi itu sangat memusingkan kepalanya karena kebutuhan hidup semakin banyak. "Masak, susu anak mau diganti air tajin," ujarnya.
Setelah terombang-ambing dengan pekerjaan tak tentu, Rudi kemudian bertemu "mentor" gigolo di Bandung. "Saat itu, kami bertemu di wartel. Dia tampak sibuk dan banyak job. Lantaran tertarik, saya kemudian minta diajak bergabung," ungkapnya.
Awalnya, dirinya hanya diberi tahu bahwa Soni (nama mentor itu, Red) hanya seorang terapis pijat. Selama dua bulan, Rudi di-training Soni untuk bisa memijat. Setelah itu, Soni membawa Rudi ke Surabaya dan membuka jasa layanan pijat. Di Surabaya itulah Rudi kali pertama menjadi gigolo.
"Saya sampai stres dan tak mau makan selama seminggu ketika pertama melayani tamu laki-laki. Saya sampai terkena tifus," ungkapnya.
Hingga kini, keluarga Rudi sama sekali tidak tahu apa pekerjaan dirinya di Surabaya. Yang mereka tahu, Rudi bekerja sebagai bartender cukup sukses di Surabaya.
Alasan yang sama diucapkan Jaka, anak buah Rudi. Mahasiswa sebuah PTS di Bandung tersebut mengaku cuti satu semester ini demi mencari uang melalui jasa layanan gigolo. "Saya kerja ginian untuk cari uang kuliah saja. Buktinya, pendapatan saya selalu saya tabung di Bang Rudi," ujarnya.
Saat ini, Jaka sudah memiliki tabungan hingga Rp 5 jutaan. "Nanti saya ambil kalau saya mau kuliah lagi," tegasnya

DAPAT RUMAH DAN NENEK
SUKA dan duka selalu mewarnai perjalanan hidup Rudi, gigolo "senior" Surabaya. Namun, kata dia, lebih banyak duka. "Terus terang, siapa sih yang tak ingin kerja normal," katanya.
Salah satu yang menjadi pantangan terbesar bagi seorang gigolo, cerita Rudi, adalah jangan sampai aib itu diketahui masyarakat luas. Terutama kalangan teman-teman lamanya dan sanak keluarga sendiri. "Kalau ketemu sama Anda, saya tidak perlu malu karena Anda tahu saya gigolo. Tapi, beda kalau ketemu sama teman lama atau saudara dari kampung," papar lelaki asal Jawa Barat itu.
Rudi lantas bercerita, suatu ketika ia pernah di-booking teman sekolahnya saat SD . "Saya lupa sama dia, tapi dia ingat saya. Terus dia bertanya lebih jauh, apakah saya berasal dari Jawa Barat," ungkapnya.
Tentu saja Rudi gelagapan. Untung, Rudi kemudian mengubah drastis logat bicaranya, dan mengaku dari Sidoarjo. "Dia percaya. Kalau tidak, wah malunya bisa setengah mati," ucap pria ganteng itu.
Pengalamannya Rydi masih belum seberapa dibandingkan pengalaman pahit Jimmy, mantan anak buah Rudi. "Dia ketahuan istrinya kalau ternyata berprofesi sebagai gigolo," cerita Rudi.
Bisa ditebak, istri Jimmy langsung mencak-mencak. Bahkan, istri Jimmy mengancam akan balas dendam menjadi pelacur sekalian. Untung, Jimmy dibantu Rudi, bisa menenangkan sang istri. "Saat itu saya sedikit berbohong. Saya bilang ke istrinya, kalau Jimmy tidak sampai melakukan hal-hal tak senonoh. Jimmy hanya menjadi terapis saja," tuturnya.
Istri Jimmy akhirnya percaya. Namun, istrinya kemudian mengajak Jimmy pulang ke Bojonegoro dan kini bekerja menjadi petani di sana. "Terakhir kami kontak, kehidupannya sudah lumayan mapan. Ya, syukurlah kalau ada yang mentas," ucapnya.
Yang paling menyiksa Rudi dan kebanyakan gigolo lainnya adalah ketika ada customer yang tak dihasratkan. "Mayoritas dari kami adalah heteroseksual, laiknya orang normal," ucapnya.
Tentu saja, sangat menyiksa ketika mereka harus berhubungan intim dengan pria. "Saat melakukan "karaoke", saya langsung muntah dan tak bisa makan seminggu," ucapnya.
Awalnya, Rudi berontak. Namun, bayang-bayang tiga anaknya yang kekurangan susu dan makan seakan terus memaksanya untuk berbuat apa pun demi uang. Meski hatinya bergolak menentang, mau tidak mau perbuatan tidak lazim itupun dilakukan.
Namun, sambil berseroloh, Rudi mengaku mendapat pelanggan seorang tante cantik. "Namun, itu bisa dihitung dengan jari. Belum tentu sebulan kami dapat yang seperti itu," katanya.
Celakanya, mayoritas dari tamu wanita tersebut rata-rata tidak memenuhi "kualifikasi". "Saya dapat telepon dari seorang pelanggan cewek. Dari gagang telepon, suara si pelanggan terdengar mendesah dan sangat manja," ceritanya.
Rudi pun berharap-harap cemas. Dalam benaknya, bayangan perempuan yang aduhai. Kalau tidak seindah yang dibayangkan, pikir Rudi, badannya masih kencang. Namun, bak petir di siang bolong, ketika masuk ke dalam kamar sebuah hotel berbintang ternyata tamu bersuara merdu itu adalah seorang nenek berusia 60 tahunan. "Badannya sudah kurus dan sangat keriput," kenangnya, kemudian tersenyum.
Karena sudah tidak berhasrat, Rudi memilih mematikan lampu. Tentu saja, hal itu dilakukan supaya wajah sang nenek tidak terlihat. "Membayangkan artis saja," imbuhnya, kemudian tertawa ngakak. Untung saja, nenek itu cukup baik hati. Dia memberi tip Rp 750 ribu sebagai upahnya.
Dari menjalani hidup sebagai gigolo, Rudi juga mendapat "berkah" materi. Di antaranya, rumah tipe 45 di Jawa Barat. Kini, rumah itu ditempati ketiga anaknya dan neneknya. Namun, Rudi mengaku bahwa rumah tersebut sebenarnya pemberian seseorang. "Saya sempat menjadi pacar seorang bos perusahaan besar. Dia sangat baik hati," ucapnya.
Bos itu langsung memberi uang kontan Rp 50 juta begitu tahu kalau Rudi belum punya rumah. "Saya disuruh bangun rumah di desa," urainya.
Tapi, pacaran ini tak bertahan lama. Setelah enam bulan jalan bareng, anak bos memergoki keduanya sedang bermesraan. "Saya kemudian didatangi anaknya," katanya.
Alih-alih melabrak, si anak bos tersebut ternyata meminta secara baik-baik untuk meninggalkan ayahnya. Karena memintanya secara baik-baik, Rudi juga rela meninggalkan bos dengan baik-baik pula.

Agar Laris, Jaga Nama Korps Gigolo
ADA sejumlah cara yang ditempuh para gigolo dalam memasarkan "dagangan"-nya. Mulai dengan gethok tular hingga nongkrong di kafe atau tempat-tempat yang sering disinggahi orang-orang yang membutuhkan layanan seks laki-laki . Namun, cara paling favorit yang dilakukan para mucikari gigolo dengan beriklan di koran atau majalah.
"Hampir 90 persen pelanggan kami tahu dari iklan di koran atau majalah. Mereka baca iklan, lalu telepon untuk negosiasi, dan deal," ucap Rudi, koordinator kelompok gigolo hotel yang beranggotakan sembilan "kucing" (sebutan lain gigolo, Red) tersebut. Biayanya pun murah. Untuk paket iklan mini di sebuah koran selama dua minggu, hanya perlu mengeluarkan biaya tak lebih dari Rp 250 ribu.
Efeknya luar biasa. Paling sepi, satu kelompok bisa mendapatkan 4-5 tamu per hari. "Pernah, saat ramai, kami mendapatkan tamu hingga 15 orang," ucapnya.
Untuk mengetes omongan Rudi, wartawan Jawa Pos iseng pasang iklan sebagai gigolo yang siap melayani pelanggan. Pada hari pertama pemuatan, minimal tujuh telepon dari orang-orang yang menanyakan seputar layanan jasa "pijat tradisional" laki-laki tersebut.
Selain untuk memasarkan "dagangan", iklan itu juga berfungsi untuk merekrut calon "kucing" baru. "Lebih dari separo anggota yang saya dapatkan biasanya melalui telepon. Kadang orang Surabaya sendiri, tapi kebanyakan dari luar," ucapnya.
Biasanya anggota yang didapat dari telepon ini sudah mempunyai home base tetap. Orangnya biasanya kos sendiri dan ingin mencari pintu pemasaran lebih luas lagi. "Terserah, Mas, tarifnya. Saya ikut saja," ucap seseorang yang mengaku Bagus saat mengatakan ingin bergabung pada kelompok Rudi.
Untuk kasus yang seperti ini, calon anggota tak perlu sering bertatap muka, tinggal telepon. Biasanya, si "pelamar" cukup menyebutkan ciri-ciri fisiknya.
Uniknya, sifat keanggotaan kelompok gigolo sangat terbuka. Anggota bisa bergabung dan keluar sekehendak hatinya. "Dengan catatan tidak bermasalah. Kalau bikin masalah, maka tak ada satu pun kelompok yang mau menerimanya," papar Antok, koordinator gigolo yang ber-home base di sebuah rumah kontrakan tipe 45 di kawasan Rungkut.
Antok mengatakan, karena komunitas ini relatif sedikit, maka satu kabar mengenai gigolo A, misalnya, pasti gampang menyebar dan diketahui kalangan gigolo lainnya. "Kami harus menjaga nama baik. Kami tidak mau ada ulah seorang gigolo yang negatif, seperti mencuri, membuat para tamu tak mau lagi menggunakan jasa kami," ucapnya. "Bisnis ini bisnis kepercayaan. Sekali tamu merasa tak aman dan privacy-nya terganggu, dia tak akan pernah pakai kita lagi," imbuhnya.
Pernah, cerita Antok, ada seorang pria penjaja cinta yang tidak jujur. Gigolo nakal itu mencuri arloji dan perhiasan tamunya. "Hampir semua dari komunitas kami lalu mencari gigolo itu. Begitu tertangkap, langsung kami serahkan ke polisi," urai Antok.
Sang tamu pun akhirnya bisa mafhum, meski arloji dan perhiasannya sudah dijual dan tak bisa diganti. "Yang penting, tamu itu tahu iktikad baik kami. Bagi kami, satu pelanggan harus dijaga betul-betul," paparnya.
Celakanya, para tamu sering kelewatan sensitif. "Kalau saya ibaratkan, jiwa yang ada di dalam para pria gay sangat feminin. Kadang mereka meributkan hal-hal yang sebenarnya tak begitu penting," cerita Rudi. "Singkatnya, mereka sangat gondokan," imbuhnya.
Cerita Rudi ada benarnya. Satu kelompok gigolo kehilangan tamunya setelah kelompok itu berurusan dengan polisi. Para tamu menganggap, bisa jadi kelompok tersebut kemudian menjadi SP (solo pati, informan, Red) polisi. "Kasihan kelompok itu. Padahal, mereka tetap profesional seperti sediakala setelah urusan di kepolisian beres," ucap Rudi.
Kendati "ada dan tiada" dan sering mendapatkan tamu aneh-aneh, profesi dunia hitam ini rupanya masih menjanjikan keuntungan bagi pelakunya. Dengan modal iklan Rp 250 ribu saja, pendapatan yang mereka raih bisa ratusan ribu per hari. Misalnya, untuk koordiantor gigolo, setiap hari bisa mendapatkan uang Rp 400 ribu. Pendapatan itu diperoleh dari potongan Rp 50 ribu tiap transaksi sembilan anak buahnya. Tak jarang masih ditambah ketika si anak buah mendapat tip besar.
"Pernah, saya diberi anak buah saya Rp 1 juta. Karena dia mendapat tip Rp 5 juta dari tamunya," papar Rudi.
Bila dalam dua minggu (durasi iklan Rp 250 ribu, Red) mendapat 70 tamu, maka seorang koordinator bisa mendapatkan Rp 5.600.000. Setelah dikurangi operasional, dalam dua minggu, seorang koordinator bisa mengantongi Rp 3,5 juta bersih. Bahkan, seringkali pendapatan itu jauh lebih besar dari rata-rata. Sebulan bisa mencapai Rp 7 juta. "Itu kalau sedang panen," tandasnya
 

Inilah Satu-satunya Bintang Porno Pemecah Rekor Guiness

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
 

Bocah Ini Melihat dengan Telinga

Ajaib !! Anak kecil ini memang buta, namun bisa melihat dengan telinganya.Inilah yang disebut Tuhan tidak pernah menguji manusia melebihi batas kemampuannya.Dengan dikuranginya satu kemampuan,maka lahirlah kemampuan yang lain.

Bocah berusia 7 tahun ini mengalami kebutaan. Dan diberi julukan Batboy, karena ia telah belajar bagaimana untuk "melihat" dengan menggunakan telinganya. Lucas Murray

, yang dilahirkan buta, diyakini menjadi yang pertama di Britania untuk menggunakan gema untuk memvisualisasikan lingkungannya.

Dia mengklik lidahnya di langit-langit mulutnya, dan menemukan di mana objek didasarkan pada bagaimana bunyi memantul kembali. Teknik yang luar biasa memungkinkan dia untuk berjalan di sekitar taman bermain, bermain basket, dan bahkan pergi panjat tebing.


"Saya sangat menyukai sistem mengklik tapi cukup sulit untuk belajar," Matahari mengutip dia yang mengatakan. "Aku suka basket. Saya bisa menggunakan klik untuk mencari tahu di mana lingkaran itu adalah diriku sendiri dan melemparkan bola melalui, "jelasnya.

The echolocation Teknik ini mirip dengan yang digunakan oleh kelelawar dan lumba-lumba, dan anak kecil dapat menghitung seberapa jauh suatu objek adalah dengan waktu yang diperlukan untuk kembali gema.

Intensitasnya mengatakan kepadanya bahwa ukuran objek, dan posisi yang ditentukan melalui suara mencapai telinga pertama.

Ia bahkan dapat bekerja keluar gerakan melalui lapangan - dengan echo lebih rendah jika objek bergerak jauh dan lebih tinggi jika semakin dekat.

Anak juga menggunakan tongkat dan memiliki memori yang besar untuk tempat dia sudah "mengamati" dengan telinganya.

Ia buta California diajarkan oleh Daniel Kish, 41, yang mendirikan World Akses untuk Yang Buta amal.

Murray orangtua Sarah dan Iain, dari Poole di Dorset, melihat Daniel di TV dan memintanya untuk dikunjungi.

"Lucas belajar intens echolocation dalam tiga hari dua tahun lalu," Sarah, 33, berkata.

"Sekarang dia begitu mandiri dia tidak perlu meminta bantuan apapun yang normal lebih dari tujuh tahun akan," ia menambahkan.
 

Kumpulan Tradisi Hubungan Sex Teraneh

Percaya atau tidak, ini dia budaya seks aneh yang bisa dibilang unik dari berbagai belahan dunia.

Pedalaman Irian Jaya
Pasangan yang melakukan hubungan seks di semak-semak hutan akan memberikan tanda dengan 2 buah anak panah yang ditancapkan ke tanah dengan menyilang di sekitar tempat mereka melakukan ML, yang artinya dilarang mendekati area tersebut, dan jika ada orang yang nekad mendekat, maka akan dipanah.

Tulung Agung, Jawa Timur
Punya keunikan sendiri, yaitu saat mereka melakukan ML, gayanya diam seperti patung. Akan tetapi, katanya di balik diamnya itu, vaginanya memijit-mijit dengan hebat yang membuat pasangan pria merasakan kenikmatan.

Venesia, Italy
Sudah menjadi budaya melakukan hubungan seks dilakukan dengan anal seks (lewat anus), konon katanya salah satu tujuannnya adalah untuk mencegah kehamilan, dan alasan lain katanya karena seks lewat anal lebih kuat cengkeramannya. Padahal seperti sudah umum dibicarakan, seks anal berisiko karena di dalam anus tersimpan berbagai kuman dan virus menular.

Bahrain
Seorang dokter pria sah secara hukum untuk memeriksa alat vital wanita (vagina), tetapi dilarang keras secara langsung melihatnya selama pemeriksaan! Mereka hanya diperbolehkan melihatnya melalui cermin.

Lebanon
Pria diperbolehkan ‘bercinta atau nge-seks’ dengan binatang! asalkan binatang itu betina. Hukuman mati dikenakan bagi pria yang ketahuan berhubungan dengan binatang jantan.

Guam
Ada pekerjaan fulltimer bagi para pria untuk memerawani gadis-gadis atau mengambil perawan seorang gadis yang membayar mereka untuk melakukan hubungan seks badan pertama kalinya dengan gadis perawan tersebut. Karena Menurut hukum di Guam, wanita yang masih perawan atau virgin dilarang menikah.

HongKong
Istri yang dikhianati atau diselingkuhi, sah secara hukum membunuh suaminya yang selingkuh. Tetapi hanya dengan menggunakan tangan kosong, sedangkan wanita selingkuhannya boleh dibunuh dengan cara apapun.

Cali, Kolombia
Wanita hanya diperbolehkan berhubungan badan dengan suaminya, dan pada malam pertama pada saat melakukang hubungan seks, sang ibu dari wanita harus berada di dalam kamar untuk menyaksikan adegan seks tersebut.

Tokyo, Jepang
Ditemukan sebuah rekaman video yang merekam di sebuah perguruan tinggi di Tokyo, memperbolehkan mahasiswa senior melakukan ospek pada para mahasiswi barunya dengan mencabuli dan memperkosa secara massal, disuruh bugil dan berlari-lari di lapangan kampus
 

8 Alasan Jitu Bolos Kerja

Wow, ANDA merasa tubuh sedang tidak fit. Namun alasan yang Anda katakan bisa jadi tak dipercaya oleh atasan Anda. Lalu alasan seperti apa yang bakal dipercaya dan tidak merusak kepercayaan orang kepada Anda?

Pasti Anda pernah mengalami peristiwa ini. Anda terbangun di malam hari dan merasa tak enak badan. Suhu badan Anda meninggi, menggigil, dan panas-dingin. Atau tenggorokan Anda sakit serta perut Anda terasa melilit. Anda mungkin berharap rasa sakit tersebut akan segera hilang agar esok hari Anda bisa tetap bekerja. Sudah terbayang di kepala Anda, berapa banyak pekerjaan yang akan terbengkalai jika Anda tidak masuk kerja. Namun, apakah Anda benar-benar harus memaksakan diri masuk kerja?

Mayoritas perusahaan sebenarnya bisa bertahan jika ada salah satu karyawannya yang tidak masuk kerja. Anda mungkin sudah paham hal tersebut. Tapi mungkin Anda khawatir jika ada pekerjaan penting yang terbengkalai dan akhirnya menumpuk atau takut kredibilitas Anda sebagai karyawan yang baik jadi sedikit terganggu.


Memang benar, karyawan yang sakit membuatnya menjadi tidak produktif dan ”tidak berguna” bagi perusahaan. Namun jika Anda tetap memaksakan diri untuk bekerja, bisa saja penyakit yang Anda derita menular ke karyawan lain.


Karena itulah, Anda harus berhati- hati jika tetap ingin memaksakan diri untuk masuk kerja. Jangan karena mengutamakan pekerjaan, kesehatan Anda dan orang lain menjadi terancam.


Untuk memberi panduan kapan seharusnya Anda absen dari kerja, berikut beberapa penyakit yang bisa dijadikan alasan kuat untuk Anda meminta izin, juga argumentasi yang masuk akal agar izin tersebut bisa Anda dapatkan dari atasan, seperti dikemukakan oleh Dawn Rosenberg McKay dari about.com.


Sakit perut melilit

Jika Anda sakit perut atau terkena diare, sumbernya bisa jadi karena Anda keracunan makanan atau ada virus yang masuk ke dalam tubuh Anda. Sumber yang terakhir tentu saja berbahaya karena bisa menyebar atau menular. Jadi, katakan saja bahwa Anda harus memeriksakan diri ke rumah sakit untuk memastikan sumber penyakit Anda sekaligus mencegah agar penyakit tersebut tidakmenularke karyawan yang lain.


Flu

Demam tinggi, bersin-bersin, atau pilek biasanya berkorelasi dengan penyakit flu. Walau penyakit ini dalam tahap tertentu tergolong ringan, namun karena disebabkan oleh virus, maka bisa saja menular dengan cepat ke orang lain. Jika Anda benar-benar tak kuat untuk berdiri, lebih baik beristirahat di rumah.


Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan, entah yang terasa seperti gatal-gatal atau seperti telah menelan sesuatu yang besar dan berat, juga bisa berbahaya. Jika sakit tersebut disertai demam dan gejala lain seperti flu, malah bisa menular. Jadi, jangan paksakan diri untuk bekerja. Telepon atasan Anda dan katakan bahwa Anda harus berobat ke rumah sakit untuk memastikan penyakit Anda.


Demam

Jika Anda demam, itu menandakan bahwa tubuh Anda sedang bekerja melawan sebuah infeksi atau penyakit di dalam tubuh. Infeksi ini bisa saja menular. Jadi, jangan korbankan kesehatan rekan kerja. Lagi pula jika Anda demam, biasanya Anda juga akan sulit untuk bekerja bukan?


Masalah kulit

Sebelum Anda tahu apa yang terjadi dengan kulit Anda, sebaiknya hindari kontak dengan orang lain. Anda mungkin tak sadar memegang kulit yang terinfeksi atau iritasi tersebut, kemudian memegang rekan Anda atau terjadi kontak tak langsung lewat gelas, pulpen, atau benda yang lain.


Infeksi mata
Infeksi mata yang membuat mata terlihat merah dan Anda merasa ada pasir di dalam mata Anda, jelas-jelas sangat berbahaya dan menular. Tak hanya itu, infeksi seperti ini juga sangat membuat tak nyaman dan mengganggu penampilan. Jika Anda memang merasakan hal tersebut, lebih baik berdiam diri di rumah.


Demam dan flu

Sakit ringan ini bisa sangat mengganggu dan membuat Anda menjadi tidak produktif. Jika sakit ini membuat Anda terus-terusan mengambil tisu dan kepala Anda luar biasa pening dan berat, tak ada yang bisa Anda lakukan selain beristirahat di rumah. Namun jika Anda merasa masih kuat untuk bekerja, jagalah kebersihan di meja kerja Anda. Bersihkan layar monitor dan keyboard


Penyakit lain yang mengganggu konsentrasi kerja

Walau Anda tak berbahaya atau tidak menular, namun jika Anda sulit berkonsentrasi saat terserang penyakit tersebut, lebih baik Anda tak pergi ke kantor. Daripada pekerjaan di kantor tak sanggup diselesaikan dengan baik, akan lebih baik jika Anda beristirahat satu hari penuh dan esoknya bisa berkonsentrasi penuh lagi untuk bekerja.
 

5 Tips Biar Dikejar-kejar Cewek

Dulu, pria identik dengan sosok yang mengejar perempuan. Tapi kini zaman sudah berubah. Ada
perempuan yang tidak ragu-ragu untuk mengejar pria yang dia suka. Anda ingin termasuk pria yang dikejar perempuan? ikuti tips berikut :

1. Jangan Banyak Bicara
Bila Anda berada di sebuah pesta, cobalah tampil kalem dan misterius. Jangan terlalu banyak bicara yang tidak penting dan mengumbar omongan seperti ABG.


2. Misterius
Bila Anda bertemu seorang perempuan atau dikenalkan dengan perempuan yang menarik, jangan memulai membicarakan detail diri Anda. Apalagi membicarakan masa kecil Anda. Sekali lagi, bersikaplah misterius.


3. Melucu
Perempuan suka hal-hal yang lucu. Dia suka dibuat tertawa. Asahlah kemampuan melucu Anda, sekali Anda membuat dirinya tertawa, dia pasti ingin bertemu Anda lagi dan ingin mengenal lebih jauh. Tapi ingat humor yang benar-benar lucu, bukan yang garing.


4. Jual Mahal
Sekali-sekali sok jual mahal itu penting. Ini membuat dia penasaran. Caranya, jangan angkat cepat-cepat telepon dari si dia atau sekali-sekali jangan angkat teleponnya.


5. Perhatian
Perempuan suka diperhatikan. Tapi sebelum membelikan dia bunga, cobalah kirim pesan pendek seperti "aku sedang memikirkanmu" atau "seandainya kamu ada di sini", kata-kata itu menunjukkan bahwa kamu memikirkan dia.
 

Kisah Istri Penggendong Suami Seumur Hidup

Seorang istri berjuang membantu suaminya seorang guru yang lumpuh dengan cara menggendong menuju tempat mengajar selama lebih dari 17 tahun Du Chanyun adalah seorang guru di kampung Dakou kota Liushan, tepatnya di pedalaman pegunungan Tuniu. Chanyun adalah tumpuan harapan dari 500 KK yang tersebar di kampung Dakou.


Tahun 1981, setelah lulus SMA, ketika itu usianya 19 tahun, Chanyun memutuskan menjadi seorang guru SD di kampung Dakou. Pria asal kampung Nancao, Provinsi Henan ini adalah seorang guru yang gigih. Selama sepuluh tahun, setiap bulan dia hanya memperoleh gaji guru sebesar 6.5 Yuan Renmibi (sekitar Rp. 7.000).

Suatu hari, di tahun 1990, bencana datang menimpanya. Saat itu adalah musim panas. Hujan badai membasahi ruangan kelas sekolahnya. Biasanya, di liburan musim panas, orang-orang di kampung itu mengumpulkan uang untuk memperbaiki sekolah, Du Chanyun begitu bersemangat bekerja, kehujanan pun tetap kerja memindahkan batu, seluruh badan basah kuyup.


Akhirnya pada suatu hari, dia jatuh sakit, sakit berat karena kehujanan dan capek. Sayangnya, setelah sembuh ia mendapatkan tubuhnya dia sudah tidak mampu dibuat berdiri lagi. Tubuh sisi kirinya tidak dapat digerakkan. Meski begitu, ia khawatir, mengajar akan menjadi sebuah mimpi yang jauh baginya.

Istrinya, Li Zhengjie merasakan isi hati sang suami. Untuk menentramkannya, Li mengatakan, “Kamu jangan kuatir, kamu tidak bisa jalan, sampai panggung pun saya akan menggendongmu,” demikian ujar wanita dari kampung yang buta huruf ini.

Menopang Suami
Tak urung, Li memikul tanggung jawab keluarga. Setiap hari, ia harus menggendong suaminya menjadi seorang guru dari rumah sampai sekolah yang jaraknya 6 mil. Sejak 1 September 1990, jadwal hidup Li seperti ini. Setiap hari mulai pagi-pagi, Li Zhengjie bangun menanak nasi, membangunkan 4 anggota keluarganya dan menyiapkan mereka makanan. Setelah makan, ia harus menggendong suaminya berangkat mengajar.

Di sepanjang jalan, Li meraba, merangkak jatuh bangun sampai tiba di sekolah. Di sekolah, Li menempatkan suaminya di kursi lalu menitip pesan ke beberapa murid yang agak besar lantas bergesa-gesa pulang. Maklum, di rumah masih ada sawah yang menunggunya untuk dikerjakan. Sejak memikul tanggung jawab mengendong suaminya, ada dua hal yang paling dia takuti adalah musim panas dan musim dingin.

Rumah Du Chanyun berada pada Barat Selatan sekolah, walaupun jarak dari rumahnya ke sekolah hanya 3 mil, namun tidak ada jalan lain, selain dari jalan tikus, dengan batu-batuan yang berserakan, ranting-ranting pohon, sungai kecil.

Hampir Terpeleset ke Sungai
Pada suatu hari di musim panas, saat itu, baru saja turun hujan lebat, Li Zhengjie seperti hari biasa menggendong suaminya berangkat. Air sungai saat itu melimpah menutup batu injakkan kakinya. Li Zhengjie sudah hati-hati meraba-raba batu pijakan, namun tidak disangka ia tergelincir. Arus sungai yang deras menghanyutkan mereka sampai 10 meter lebih.

Untung tertahan oleh ranting pohon yang melintang di hulu sungai. Setelah lebih kurang setengah jam, ayahnya yang merasa khawatir akhirnya datang mencari, mereka ditarik, anak dan menantunya baru berhasil diselamatkan. Li lolos dari ancaman maut.

Dalam beberapa tahun ini, Li Zhengjie terus menggendong suaminya. Entah sudah berapa kali ia jatuh bangun. Pernah suaminya jatuh di posisi bawah. Kadang-kadang Li Zhengjie jatuh di posisi bawah. Suatu hari Li Zhengjie punya akal, setiap jatuh dia berusaha duluan menjatuhkan tubuhnya yang kekar menahan batu yang mengganjal. Li Zhengjie telah berjuang membantu suaminya siang dan malam. Ia bekerja keras dan capek. Sang suami, melihat dengan jelas perjuangan istrinya itu. Hati Du Chanyun merasa iba.

Sang Suami Menggugat Cerai
Pada tahun 1993, Du Chanyun memulai rencana buruk agar sang istri meninggalkannya.Ia tak ingin sang istri menderita. Untuk mencapai tujuan ini, dia mengubah karakternya, sengaja ia mencari gara-gara untuk bertengkar. Du Chanyun, mulai memakinya. Tentu saja Li Zhengjie merasa tertekan. Setelah 2 kali ribut besar, mereka sungguh-sungguh akan bercerai.

Di hari perceraian yang ditunggu, Li Zhengjie menggendong suaminya naik sepeda. Ia sangat berhati-hati mendorong suaminya ke kelurahan setempat. Semua orang sangat mengenal sepasang suami-istri yang dikenal akrab ini. Begitu melihat tampang keduanya, semua orang makin gembira.

“Saya tidak pernah melihat wanita menggendong suaminya ke lurah minta cerai, kalian pulang saja,” ujar pihak kelurahan. Setelah keributan minta perceraian tenang kembali, Li Zhengjie hanya mengucapkan sepatah kata pada suaminya.

“Walaupun nanti kamu tidak bisa bangun lagi, saya juga akan menggendong kamu sampai tua.”

Tidak Pernah Sekalipun Bolos Mengajar
Kondisi di sekolah tempat Du Chanyun mengajar sangat parah. Meski demikian, kedua pasang suami istri bisa memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak. Di sekolah itu, pendidikan sangat kurang baik. Tidak ada alat musik dan tidak ada poliklinik. Namun Du Guangyun menggunakan daun membuat irama musik buat anak-anak. Li Zhengjie naik ke gunung mencari obat ramuan, pada musim panas dia memasak obat pendingin buat anak-anak, pada musim dingin masak obat anti flu buat anak-anak.

Di bawah bantuan istri, dalam 17 tahun, hari demi hari, tidak terhalangi oleh angin hujan, tidak pernah bolos satu kali pun. Suatu hal yang menggembirakan, data yang terkumpul dari kepala sekolah tentang hasil ujian negeri bulan April, tingkat siswa yang lulus dari sekolah SD tersebut mencapai 100 %. Tahun lalu ketika ujian masuk perguruan tinggi, ada 4 orang siswa yang dulu pernah diajari dia masuk ke perguruan tinggi, tahun ini ada 4 lagi yang lulus masuk masuk spesialis.

Kini, setiap hari raya Imlek, murid-muridnya sengaja pulang ke kampung menjenguk bapak dan ibu gurunya, masalah tersebut menjadi peristiwa yang sangat menggembirakan bagi sepasang suami istri guru ini
 

Beginilah Gaya Pacaran Orang Jepang

1. Moment kokuhaku (penembakan)



Di Jepang moment nembak cewek namanya Kokuhaku, biasanya sebelum menyatakan cinta, seorang cowo bakal ngajak temen cewenya buat jalan rame2 sama temen2 lain. Nah waktu dalam perjalanan pulang dari jalan-jalan itulah, si cowok bakal nembak cewe yang disukainya.



2. Tidak bilang cinta, Cuma bilang suka



Pasangan pacaran di Jepang nggak pernah bilang Aishiteru (cinta) ke pasangannya. Mereka Cuma bilang Daisuki (suka banget) ke pasangannya. Hal ini karena ungkapan aishiteru hanya diungkapkan pria kepada wanita jika mereka sudah memutuskan akan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.



3. First date di Restaurant mewah



Nah, ketika baru saja menjadi pasangan, cowo Jepang akan mengajak pacarnya untuk kencan pertama di sebuah Restaurant mewah. Kalo kencan2 selanjutnya sih boleh ajja jalan2 ke mall atau nonton bareng.



4. Tidak menjemput pasangan



Tradisi antar jemput pasangan di Jepang dengan di Indonesia ga sama. Karne di Jepang sebagian besar penduduknya menggunakan kereta sebagai sebagai sarana transportasi, maka pasangan pacaran lebih banyak bertemu di stasiun daripada menjemput ke rumah pasangannya. Begitu juga waktu pulang ngedate, cowo ga akan mengantar cewenya nyampe rumah, mereka akan berpisah di stasiun. Ketika suda sampai di rumah masing-masing, si cowo bakal sms cewenya buat memastikan cewenya nyampe rumah dengan keadaan selamat.



5. Tidak ada istilah traktir



Nah yang satu ini kayanya harus ditiru nih sama pasangan pacaran di Indonesia. Di Jepang ga ada tradisi cewe makan dibayarin cowonya. Abis makan ya bayar sendiri2. Hehe, jadi hemat kan kalo pacaran kaya gini



6. Tidak mengenalkan ke orang tua sampe memutuskan untuk menikah



Di Jepang, mengenalkan pasangan ke orang tua ga akan dilakukan sampe bener2 serius dan memutuskan untuk menikah
 

Ini Dia Loper Koran Tertua


Ternyata ada seseorang yang mendedikasikan sebagian besar perjalanan hidupnya sebagai pengantar koran. Dia adalah Ted Ingram, pria Inggris 90 tahun yang kemudian dinobatkan sebagai loper tertua di dunia.
Dengan mengayuh sepeda, Ted mulai mengambil kerja paruh waktu sebagai pengantar koran atau loper di desanya sejak tahun 1942, dan pekerjaan tersebut terus dijalaninya hingga kini. Dengan kata lain, selama 7 dekade Ted sudah mengantarkan lebih dari 500.000 copy koran.

Hebatnya, selama 68 tahun tersebut, Ted jarang absen. Menurut pengakuan tetangganya, selain badai salju melanda, Ted tidak mengantar koran hanya dua kali, yakni di tahun 1950-an ketika ia mengalami patah tulang belakang dan tahun 1960-an ketika ia membawa keluarganya ke Butlins.

Melansir Sky News,Ted Ingram dinyatakan sebagai Pengantar Koran Tertua Sedunia oleh pihak Guinness World Records. "Saya menyukai profesi saya seperti ini sebab saya bisa bertemu dengan orang-orang dan saling menyapa," ujar Ted.

Dia menambahkan, pekerjaan sambilannya itu ingin dilakukannya hingga ia berumur 100 tahun. Tahun 1938, Ted pindah ke desa Winterborne Monkton dekat Dorchester, Dorset, Inggris dan bekerja di sebuah peternakan lokal sebagai sopir traktor. Namun, 4 tahun kemudian dia memutuskan untuk menjadi pengantar koran saat ia berusia 22 tahun dengan mengandalkan sepedanya. Meski di usianya yang senja, Ted masih tetap energik.


Selain pengantar koran, hebatnya Ted juga bekerja sebagai tukang pembabat rumput dengan mesin pemotong rumput dan juga bekerja di taman karavan dekat desanya.

Angela Matthews (50) putrinya mengatakan, "Saya senang ayah masih mau melakukan pekerjaan seperti itu sebab itu bisa membuatnya aktif dan kelihatan lebih muda dari usianya."

Saat ditanya bagaimana perasaannya sebagai salah seorang pemegang rekor dunia, Ted mengatakan, dia tidak percaya dinyatakan sebagai salah seorang pemegang rekor dunia. "Meski senang, saya toh tetap seperti biasa," ujarnya
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. North Read - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger