er

Cerita Kiriman | Cerita Nyata di Hari Raya Nyepi


Sebelum saya cerita, saya mau menjelaskan secara singkat apa itu "Hari Raya Nyepi". Hari raya Nyepi itu adalah hari raya umat yang beragama Hindu. Pada saat hari raya Nyepi di Bali, seluruh umat yang beragama Hindu melaksanakan ibadah penyucian diri selama satu hari penuh. Dan selama satu hari pula, pulau Bali ini tidak beraktifitas atau day off. Hanya beberapa instansi saja yang aktif seperti rumah sakit, dan kantor polisi.

Waktu itu saya bersama teman2 saya berjalan menuju tempat yang dikatakan angker oleh salah satu senior kami yang bernama mas Ipul, mas Ipul ini seorang yang mempunyai ilmu tenaga dalam. Ternyata tempat yang dikatakan angker oleh beliau ini adalah lapangan voli yang sering kami hampiri setiap sore di hari biasa. Setelah sampai disana kami pun mencari tempat duduk untuk memulai uji nyali kami.

Saatnya uji nyali dimulai... Suasana begitu gelap disana, tanpa ada setitik cahaya lampu sama sekali yang menerangi kami. Karena pada waktu hari raya nyepi tidak boleh ada satupun lampu yang menyala, jadi kami berada disana hanya dengan diterangi cahaya Bulan.

Setelah beberapa menit kami duduk disana, tiba2 terdengar bunyi suara burung tertawa. Bunyinya seperti ini "kiiik kiik kiik kiik kiik". Serentak teman2 saya pun langsung takut ketika mendengarnya, lalu sesegera mungkin mas Ipul mengecek apa yang terjadi.

Ternyata suara itu tadi adalah suara dari sesosok kuntilanak yang sedang menertawakan teman2 saya yang sedang ketakutan kata mas Ipul. Lalu mas Ipul pun segera menggunakan tenaga dalamnya untuk menghancurkan sosok kuntilanak itu walaupun kami tidak bisa melihatnya, karena hanya orang2 yang bisa tenaga dalam saja yang bisa melihatnya.

Kemudian setelah 30 menit dihancurkannya sosok kuntilanak itu, dengan SANGAT NYATA nya tempat dimana kami duduk ini diserang oleh mahluk halus yang berada disana. Kami dilempari dengan ratusan kerikil secara serempak selama kurang lebih 3 detik.

Kenapa saya berani bilang sangat nyata, karena diatas kami ini ada pelindung seperti payung pelindung panas matahari yang terbuat dari plastik, jadi pada saat kami terkena lemparan kerikil itu, bunyi dari payung tersebut sangat jelas. Bunyinya seperti ini "srrruuuk". Tetapi tak ada seorang dari kami yang terkena lemparan batu itu, karena sebelum uji nyali dimulai, mas Ipul sudah memagari tempat kami duduk, jadi hanya payung tersebut yang terkena kerikil.

Setelah itu mas Ipul pun mulai marah dan menantang penghuni disana yang telah melempar kami, tetapi penghuni disana tidak berani karena mungkin mereka tidak sanggup melawan mas Ipul. Akhirnya mas Ipul pun mengajak kami pulang dan menyudahi uji nyali malam itu.

Keesokan harinya pada saat kami ngumpul2, mas Ipul menceritakan apa yang terjadi kemaren malam pada saat kita uji nyali. Dia mengatakan bahwa penghuni disana tidak terima temannya "kuntilanak" itu sudah dimusnahkan oleh mas Ipul, maka dari itu pemimpin penghuni disana memanggil kira2 ratusan mahluk halus untuk menyerang kami disana, karena selain tidak suka si kuntilanak dimusnahkan, ternyata para mahluk halus ini tidak senang akan keadaan kami disana dari pertama.

Terima Kasih sudah mau membaca cerita saya. Add facebook saya ya, search aja BerTy Saragih. Nanti kalau udah add, tolong kirim comment teman2 biar saya tau kalau teman2 udah baca cerita saya.

Sekali lagi terima kasih. Gbu. \m/(^.^)
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. North Read - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger