er

-Cerpen Misteri- Gadis Penghuni rumah tua

-Cerpen Misteri-
Gadis Penghuni rumah tua



 Masih dengan senyum yang
sama, baju merah yang sama
dan posisi duduk di atas balkon
rumah itu. Rambut panjangnya ia
biarkan terurai yang sesekali
terkibas angin sore itu. Aku
menundukkan kepalaku sambil
menyapa “Sore mba…”, Ia hanya
tersenyuum sambil menatapku,
tapi yang slalu bikin haran,
pandangan mata itu selalu
kosong. “ Aneh..” Pikirku.
Seperti Sore Ini, Aku pulang
agak cepat dari sekolah. Dari
kejauhan kulihat tubuh kecilnya
duduk dibalkon rumah itu.
Memandang jauh seolah ia
sedang menerawang jauh,
semakin dekat kulihat sesekali
bibirnya bergumam, entah apa
yang dia katakana. “Sore Mba…”.
Kataku membuyarkan lamunannya,
ia menoleh ke arahku sedikit
kaget lalu tersenyum
menganggukan kepala. Selalu
tanpa suara “ Bisu kali yah…”,
Pikirku. “He..He.., Sorry mba…
abis nggak pernah mau jawab
sih”, Bathinku.
“Mari mba…”, Kataku lagi, Ia
mengangguk lagi. “Ih..bosen tau
ngagguk-nganggu­k mulu,
ngomong ke” bathinku lagi
seraya pergi menjauh.
“Vin, Sini deh” kataku pada
adikku sesampai dirumah. “apa
sih kak, ganggu aja. Lagi nonton
nih!!!” meski ngomel tak urung
juga ia menghampiriku dan
duduk di dekatku. “Ada apa sih
kak, kok malah bengong”,
katanya lagi. “Ehm... Vin,
beberapa hari ini aku sering lihat
ada gadis dirumah ujung jalan
sana, cantik banget lho!!!” kataku
tanpa menoleh kepadanya.
“Rumah ujang jalan…… rumah
tua itu kak?”, ia Sedikit heran.
“Iya… kamu juga pernah liat
kan??” kataku meyakinkan hati. Ia
menggelengkan kepala. “Yang
bener kak , Setau aku sejak
setahun kita pindah ke sini, itu
rumah kan nggak ada yang
nempatin??”, Ia Semakin
keherenan. “Penduduk baru kali
tuh” , Kataku. “bisa jadi tuh kak,
tapi aku belum pernah lihat sih,
emang kakak lihatnya kapan?”,
Kata adikku sedikit mengerutkan
dahinya. “Setiap kakak pulang
kuliah, Ida pasti ada diatas
balkon rumah itu dan slalu
senyum sama kakak, Cuma
herannya dia sama sekali nggak
pernah ngejawab setiap kakak
nyapa dia, Cuma senyum doang
… bisu kali yah!!!” kataku panjang
lebar . ”ah kakak ada-ada aja,
malu kali kak, biasanya cewek
kan suka malu-malu kak!!!” kata
adikku seolah membela kaumnya.
“ Iya Kali, udah ah…kakak mandi
dulu deh” kataku seraya pergi. “
Ya Udah sana, bau tau…” adikku
menggoda dengan menutup
hidungnya.
Seminggu sudah aku melihat
gadis manis dirumah ujung jalan
itu, ada keinginan untuk lebih
mengenalnya lebih jauh, aku
yakinkan hati ku sore ini aku
harus tau namanya dan ngobrol
sama dia. Bergegas aku pulang.
Ingin cepat-cepat sampe dirumah
itu, benar saja ia duduk di
balkon rumah itu, masih dengan
pandangan menerawang. “Sore
mba…” ia menoleh kepadaku,
seolah sudah menunggu dari tadi
wajahnya berubah cerah. Ia
mengangguk. “Boleh saya masuk
mba…???” tapi tak urung juga ia
terlihat keheranan. “Makasih…”
aku melangkahkan kakiku seraya
membuka pintu pagar, tiba-tiba
ada angin berhembus menerpa
mukaku dan wewangian bunga
tercium, bau bunga itu sedikit
aneh, membuat bulu kudukku
langsung berdiri “ ahh….. rumah
ini kan sudah sedikit tua, Pasti
baunya juga agak aneh”, Pikirku.
Ia keluar dari dalam rumah,
dengan wajah murung dan
pandangan hampanya. “ Ni Cewe
aneh, Bikin penasaran” bathinku.
Ia tersenyum dengan tangan
mempersilah kan duduk. Kulihat
ia duduk tanpa mau menatapku,
Aku memberanikan diri memulai
percakapan. “Kenalin mba ,Saya
Rafli” kataku sambil menyodorkan
tangan, Ia Hanya tersenyum
tanpa mau membalas jabatan
tanganku, ia mengucapkan
sebuah kata. ”Saras….”.sambi­l
menarik kembali tangan ku, aku
bertanya “Mba… Penghuni baru
ya?” Ia Menggelengkan kepala.
“aneh…”, Pikirku. “Kok Sepi ,
Yang lain pada kemana ???” Ia
Hanya tersenyum tanpa mau
menjawab juga. “Ah… jadi
bosen, dia hanya senyum dan
senyum” Pikirku. “Mungkin saya
ngeganggu ya, Kalo Gitu saya
pamit deh” kataku sambil berdiri.
Ia mengangguk lagi. “wahh…. Ni
Cewe Aneh”, Pikirku. Aku
melangkahkan kaki keluar rumah,
tiba-tiba angin berhembus
membawa aroma wewangian
bunga itu kembali menusuk
hidung. “Suasana disini semakin
seram!!!” Bathinku Sambil
Bergegas keluar meninggalkan
rumah itu.
Sudah tiga hari tak terlihat gadis
itu. “ Kemana Dia, Biasanya kan
dia duduk di balkon rumah nya?”
pikirku keheranan. Esok harinya,
masih dalam rasa penasaran
dengan keberadaan gadis itu, ku
percepat laju motorku agar
cepat sampai rumah gadis itu. “
kali Aja dia sekarang ada!!!”
pikirku. Sesampainya disana
Suana Rumah itu semakin
menyeramkan, Kali ini terlihat
kotor sekali. Aku diam didepan
pagar sambil duduk di jok
motorku sampai seorang satpam
mendatangiku dan berkata “Ada
yang bisa saya bantu mas???”
Kata satpam itu. Aku sedikit
tersentak… Karna kaget, Reflex
Aku Loncat dari motor.
“Oh..enggak pak, saya Cuma
heran…, bapak tau seorang
gadis yang tinggal dirumah ini?,
Namanya Saras…” Kataku. Bapak
satpam Itu sedikit kaget ketika
aku menyebut nama saras.
“Saras…?” Ia Terlihat Ketakutan.
“Kita Ngobrol di Pos aja mas”
Katanya. Aku Mengikutinya Sambil
Menuntun Motor Ku.
“Dua tahun lalu terjadi musibah
yg sangat mengejutkan warga
komplek sini” Ia membuka
percakapan dengan sedikit takut.
“ Bagaimana tidak, seluruh
keluarga pak harun meninggal
dalam kecelakaan lalu lintas, Pak
Harun dan istrinya meninggal
beserta anak semata
wayangnya , namanya saras”
Sontak Helm yang ada
dipangkuan ku terjatuh
mendengar cerita bapak itu. “
saras…. Apa itu saras yang
sama” Pikirku dengan gemetaran.
“Sejak Kejadian Itu rumah itu
kosong tak berpenghuni, pernah
ada keluarganya hendak menjual
rumah itu tapi sampai sekarang
tak pernah laku. Takut kai
orang-orang, soalnya saya
pernah dengar beberapa kali ada
gadis berbaju merah terlihat di
balkon, seperti yang mas lihat!!!”
Kali Ini Ia Bicara Sedikit pelan
dan tengak-tengok, seolah takut
didengar orang. “sebaiknya Mas
pulang saja, Jangan lagi tengak-
tengok ke atas balkon rumah
itu” katanya lagi sambil berdiri “
Saya pulang dulu mas, itu
pengganti saya sudah datang!!!”
Katanya sambil Pergi.
Badan ku Terasa Lemas, Sulit
Sekali untuk sampai dirumah.
Sesampai dirumah, kulihat
pandangan heran adikku, Ia
menghampiriku yang masih
duduk di jok motor. “Kenapa
kak…. Kok lemes. Pucet lagi?“,
Aku Hanya Terdiam. “Kak, jangan
Bikin Penasaran dong, ada apa
sih… atau kakak kesambet
ya???” Katanya Lagi dan Mulai
Ketakutan. Kupandangi wajahnya
Sambil berkata. “Ternyata gadis….
Gadis dirumah ujung jalan itu….”
Aku tak melanjutkan kata-kata
ku. “Apasih kak, Kenapa dengan
gadis itu, dia Nolak kakak?” Ia
semakin heran. Sambil berjalan
dari motorku, Aku Menjawab.
“dia…….Dia sudah meninnggal dua
tahun yang lalu…..” Aku Semakin
Lemas . “Apa…?ya Allah… jadi…
jadi dia………….” Kini Vina yang
terduduk lemas, “Aku semakin
tak mengerti kenapa ia
memperlihatkan wujudnya
padakau, apa karna aku warga
baru Komplek ini sehingga aku
tak pernah tahu cerita ini, atau
karna Dia suka padaku, Ih amit-
amit!!!” Aku Menerawang menerka
nerka Tak Mau tahu.
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. North Read - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger